Tantiem di BUMN Mau Dihapus Prabowo, Wamentan Sudaryono Bilang Gini

Jakarta, CNBC Indonesia - Presiden Prabowo Subianto menegaskan instruksiknya untuk pembenahan perusahaan-perusahaan pelat merah atau BUMN di Indonesia. Termasuk, dengan menghapus tantiem atau bonus di BUMN.

Hal itu terungkap saat Prabowo menyampaikan Pidato Kenegaraan Pengantar Nota Keuangan dan RAPBN 2026 Masa Persidangan I Tahun 2025-2026 melalui Rapat Paripurna DPR RI di Gedung MPR RI/DPR RI/DPD RI, Senayan, Jakarta, Jumat (16/8/2025).

Merespons hal itu, Wakil Menteri Pertanian (Wamentan) buka suara. Sudaryono sendiri baru ditunjuk jadi Komisaris Utama PT Pupuk Indonesia (Persero) pada pertengahan Juni 2025 lalu.

"Setuju, setuju (tantiem dihapus). Tantiem nggak perlu. Kita ini pengabdian. Kalau tidak mau, ya berhenti," katanya kepada wartawan usai menghadiri sidang Paripurna.

Dia menegaskan, tidak berkeberatan dengan perintah Prabowo itu.

"Tidak ada, kita ini mengabdi. Kalau mau kaya, tidak usah jadi pejabat. Kita mau kaya jadi pengusaha," ucap Sudaryono.

Dalam pidatonya, Prabowo mengatakan, telah memberikan tugas kepada Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (BPI Danantara) untuk membereskan perusahaan-perusahaan pelat merah.

Menurut Prabowo, tata kelola BUMN tidak masuk akal.

"Tadinya pengelolaan tidak masuk akal. Perusahaan rugi komisaris banyak banget. Saya potong setengah, komisaris paling banyak 6 orang kalau bisa empat atau 5," kata Prabowo dalam pidato Nota Keuangan RAPBN 2026 di DPR, Jakarta, Jumat (15/8/2025).

Setelah itu, kata Prabowo, dia melalui Danantara mengeluarkan kebijakan baru, yakni menghapus tantiem komisaris BUMN.

"Itu akal-akalan mereka saja dia memilih istilah asing agar kita tidak mengerti apa itu tantiem," katanya.

(dce/dce)
[Gambas:Video CNBC]

Next Article Bedah Arahan Prabowo Bersama Chairul Tanjung, DPR Hingga Bos Danantara