
Kedai kopi jadi salah satu yang dibahas dalam peningkatan kerja sama Indonesia dengan Timor Leste. Komoditas ini disinggung dalam pertemuan Wakil Menteri Perdagangan Dyah Roro Esti dengan Menteri Perdagangan dan Perindustrian Leste, Filipus Nino Pereira.
Wamendag Roro menyambut baik kerja sama di berbagai sektor perdagangan, antara lain pembangunan pabrik marmer dan kedai kopi.
“Hal ini sangat potensial, mengingat Indonesia kaya akan beragam jenis kopi yang dapat dioptimalkan di pasar Timor Leste,” ujarnya seperti dikutip dari keterangan resmi Kemendag, Selasa (15/7).
“Indonesia selalu terbuka untuk berdialog dan berkolaborasi dengan Timor Leste. Kami memiliki niat dan tekad yang sama, termasuk dalam upaya peningkatan perdagangan,” sambungnya.
Roro juga menegaskan dukungan Indonesia terhadap aksesi Timor Leste sebagai anggota ke-11 ASEAN. Ia juga mengapresiasi undangan partisipasi Indonesia dalam Dili International Trade Expo 2025 yang akan diselenggarakan pada 28 Agustus hingga 1 September 2025.
Dalam semangat kolaborasi, Wamendag Roro juga mengundang delegasi Timor Leste untuk hadir dalam Trade Expo Indonesia (TEI) ke-40, yang akan berlangsung pada 15-19 Oktober 2025 di Indonesia Convention Exhibition (ICE), BSD City, Tangerang.
Perdagangan Indonesia-Timor Leste
Total nilai perdagangan Indonesia dan Timor Leste pada tahun 2024 mencapai USD 391,34 juta, dengan tren pertumbuhan tahunan rata-rata 15,56 persen. Sementara itu, selama periode Januari-April 2025, ekspor Indonesia ke Timor Leste tercatat sebesar USD 117,08 juta, meningkat 11 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Produk unggulan Indonesia yang diminati pasar Timor Leste antara lain kendaraan bermotor, minyak kelapa sawit, makanan olahan, semen, produk farmasi, barang konsumsi harian termasuk kopi.
Khusus kopi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), volume ekspor kopi Indonesia ke Timor Leste pada tahun 2022 mencapai 952 ton dengan nilai USD 2.799.000. Kemudian pada tahun 2023 sebanyak 654 ton dengan nilai USD 1.963.000.
Selain itu, komoditas strategis seperti kendaraan niaga ringan, tepung terigu, produk susu, dan produk perawatan tubuh juga mencatat pertumbuhan signifikan. Hal ini menunjukkan bahwa pasar Timor Leste masih terbuka lebar dan siap menyerap produk-produk inovatif Indonesia.

Negara Tujuan Ekspor Kopi RI
Amerika Serikat (AS) selalu jadi negara paling banyak mengimpor kopi dari Indonesia, 57,7 ribu ton pada 2021 dengan nilai USD 194,82 juta, 55,86 ribu ton pada 2022 dengan nilai USD 286,915 juta.
Lalu pada 2023, AS mengekspor 36,7 ribu ton kopi dengan nilai USD 215,96 juta, 2024 44,3 ribu ton dengan nilai USD 307,42 juta. Kemudian sepanjang Januari-April 2025, AS mengekspor 20,24 ribu ton kopi dengan nilai USD 128,26 juta.
Sepanjang Januari-April 2025, negara kedua yang paling banyak mengimpor kopi Indonesia adalah Belgia yaitu sebanyak 11,92 ribu ton dengan nilai USD 67,27 juta, lalu 9,94 ribu ton dengan nilai USD 50,29 juta, lalu Inggris 9,38 ribu ton dengan nilai USD 54,16 juta dan terakhir Jerman 7,85 ribu ton dengan nilai USD 43,05 juta.
Pada 2024, negara kedua paling gemar mengimpor kopi dari Indonesia adalah Mesir yaitu 31,47 ribu ton dengan nilai USD 142,51 juta, kemudian disusul oleh Belgia sebanyak 21,29 ribu ton dengan nilai USD 115,71 juta, Jerman 16,46 ribu ton dengan nilai USD 88,211 juta dan kelima Inggris 4,02 ribu ton dengan nilai USD 25,06 juta.
Kemudian pada 2023 negara kedua terbanyak mengimpor kopi Indonesia setelah AS adalah Mesir sebanyak 32,04 ribu ton dengan nilai USD 84,53 juta, disusul Jerman 9,46 ribu ton dengan nilai USD 32,90 juta, Inggris 4,33 ribu ton dengan nilai USD 17 juta dan terakhir Belgia 3,34 ribu ton dengan nilai USD 19,53 juta.
Pada 2022 negara dengan impor kopi terbanyak masih diduduki oleh Mesir sebanyak 37,43 ribu ton dengan nilai USD 81,73 juta, lalu Jerman sebanyak 36,97 ribu ton dengan nilai USD 80,93 juta ton, lalu Belgia sebanyak 22,17 ribu ton dengan nilai USD 64,9 juta dan terakhir Inggris 20,77 ribu ton dengan nilai USD 48,26 juta.
Pada 2021 Mesir 48,52 ribu ton dengan nilai USD 89,08 juta, kemudian Belgia yang mengimpor kopi Indonesia sebanyak 14,43 ribu ton dengan nilai USD 44,82 juta, lalu Jerman 13,33 ribu ton dengan nilai USD 30,4 juta dan terakhir Inggris 12,25 ribu ton dengan nilai USD 25,72 juta.