Liputan6.com, Jakarta Musim panas kemarin, Jonathan David menjadi salah satu nama terpanas di bursa transfer Eropa. Striker asal Kanada itu menarik minat banyak klub elite setelah kontraknya bersama Lille habis. Sejak Januari, ia sudah bebas bernegosiasi dengan klub di luar Prancis, dan sejumlah tim langsung mencoba memanfaatkan kesempatan tersebut. Namun, pada akhirnya, David menjatuhkan pilihan kepada Juventus.
Kepindahan ini semakin menarik karena Juventus sebenarnya sempat mempertimbangkan melepas Dusan Vlahovic. Hanya saja, mereka gagal menemukan pembeli yang sesuai. Alhasil, Vlahovic tetap bertahan di Turin dan kini akan menjadi rekan setim David. Kombinasi keduanya pun menimbulkan pro-kontra: ada yang percaya duet ini bisa jadi mesin gol, ada pula yang ragu akan efektivitasnya.
Di balik semua itu, keputusan David memilih Juventus makin menonjol karena Inter Milan juga sempat memantau situasinya dengan serius. Namun, sang striker pada akhirnya memilih proyek Bianconeri. Kehadirannya dipandang sebagai perekrutan penting yang bisa menambah kedalaman skuad dan memperkaya opsi menyerang Juventus musim ini.
Ketertarikan Inter yang Tak Berujung Transfer
Inter Milan bukan hanya pengamat pasif dalam saga transfer David. Klub rival Juventus itu sudah mengikuti situasi sang striker selama beberapa bulan. Banyak yang menduga David bisa saja merapat ke Giuseppe Meazza mengingat kebutuhan Inter terhadap penyerang baru.
Namun, rumor tersebut terhenti ketika David akhirnya berbicara terang-terangan. Kepada Calciomercato, ia menegaskan, “tidak sedekat itu. Saya memang berdiskusi dengan agen saya, tetapi tidak terlalu mendalam. Saya sangat bahagia di Juventus.” Pernyataan itu menutup spekulasi bahwa transfer ke Inter sempat mendekati kenyataan.
Dengan kalimat tersebut, David menegaskan pilihannya jelas: ia datang ke Turin bukan sebagai alternatif, melainkan sebagai keputusan yang sudah mantap.
Duet dengan Vlahovic, Solusi atau Dilema?
Kehadiran David di lini serang Juventus membuka banyak kemungkinan, salah satunya bermain berdampingan dengan Dusan Vlahovic. Secara teori, kombinasi keduanya bisa menghadirkan daya dobrak besar. David dikenal lincah dan tajam dalam pergerakan, sementara Vlahovic memiliki fisik dan insting predator di kotak penalti.
Meski demikian, pelatih Igor Tudor belum terlihat terlalu tertarik memainkan keduanya bersama sejak awal. Ia tampaknya lebih memilih sistem yang menekankan keseimbangan, dengan mempertimbangkan karakteristik pemain yang ada. Dukungan suporter pun terbelah: ada yang ingin melihat duet ini diberi kesempatan, ada juga yang khawatir justru membuat serangan Juventus kehilangan bentuk.
Apa pun pilihannya nanti, kehadiran David setidaknya memberi fleksibilitas lebih bagi Juventus. Mereka kini punya opsi untuk merotasi penyerang tanpa kehilangan kualitas.
Juventus, Daya Tarik yang Lebih Kuat
Pilihan David untuk menolak peluang bersama Inter dan memilih Juventus tak lepas dari daya tarik besar Bianconeri. Klub Turin ini menawarkan proyek jangka panjang yang dianggap cocok dengan ambisi pemain asal Kanada tersebut. Status Juventus sebagai salah satu tim paling bersejarah di Italia juga jadi faktor kuat yang sulit diabaikan.
Kini, David telah resmi memulai petualangan barunya di Serie A. Kehadirannya mempertegas ambisi Juventus untuk kembali ke papan atas, baik di Italia maupun Eropa.
Sumber: Calciomercato, juvefc.com