Jakarta (ANTARA) - Indonesia berharap agar Visi Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) 2045 dapat diimplementasikan sepenuhnya.
“Kita harus memastikan bahwa hal ini tidak hanya sekadar aspirasi, dengan mewujudkan visi ini menjadi tindakan. Rakyat kita menginginkan dampak, lebih dari sekadar rencana,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam ASEAN Day 2025 di Jakarta, Jumat.
Agar ASEAN tetap relevan, kata Sugiono, maka dibutuhkan aksi kolektif untuk berinvestasi dalam kapasitas kelembagaan untuk respons krisis, memperkuat integrasi ekonomi regional dan transformasi digital, dan mengatasi ancaman transnasional, mulai dari perdagangan manusia hingga perubahan iklim.
“Namun, semua ini tidak akan mungkin terjadi tanpa persatuan ASEAN,” tegas Sugiono.
Indonesia disebutnya mengajak negara-negara anggota ASEAN untuk menyelesaikan perbedaan melalui diplomasi dan dialog, serta menghindari eskalasi ketegangan.
Sugiono pun menyampaikan bahwa Indonesia mengapresiasi peran Malaysia sebagai Ketua ASEAN 2025 dalam memfasilitasi dialog untuk meredakan ketegangan yang terjadi.
“Indonesia juga menawarkan bantuan apa pun jika diperlukan. Dan saya pikir inilah tradisinya, inilah cara kita, cara ASEAN yang konsultatif, terukur, dan berlandaskan rasa saling menghormati,” ujar Sugiono.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Indonesia menjadi salah satu penggerak utama pembentukan ASEAN dan hingga kini berperan penting dalam menjaga persatuan, mendorong sentralitas, serta memfasilitasi dialog kawasan melalui Markas Besar ASEAN yang berada di Jakarta sejak 1967.
Saat ini, ASEAN memiliki 10 negara anggota dan sedang memproses keanggotaan penuh Timor-Leste yang akan secara resmi bergabung pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Sejarah penjajahan negara-negara ASEAN & alasan Thailand tetap merdeka
Baca juga: Malaysia gelar Hari ASEAN ke-58, usung tema inklusif-berkelanjutan
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.