London (ANTARA) - Perdana Menteri (PM) Inggris Keir Starmer pada Jumat (8/8) mendesak Israel untuk mempertimbangkan kembali eskalasi serangannya yang salah di Gaza, seraya memperingatkan bahwa tindakan tersebut akan menyebabkan lebih banyak korban jiwa dan memperkecil tercapainya peluang perdamaian.
Dalam pernyataan yang dikeluarkan oleh Downing Street, Starmer mengatakan bahwa keputusan pemerintah Israel untuk mengeskalasi serangannya di Gaza tidak akan membantu mengakhiri konflik ini atau membantu upaya pembebasan para sandera.
Menyoroti situasi kemanusiaan yang kian memburuk di wilayah kantong Palestina, Starmer mengatakan setiap hari krisis kemanusiaan di Gaza semakin parah, dan para sandera yang ditawan oleh Hamas diperlakukan dalam kondisi yang mengerikan dan tidak manusiawi.
Dia menyerukan peningkatan bantuan kemanusiaan, pembebasan semua sandera yang ditawan oleh Hamas, dan perlunya mencari solusi politik melalui negosiasi. Dia juga menegaskan kembali bahwa Hamas tidak boleh mendapat peran dalam masa depan Gaza dan harus meninggalkan wilayah tersebut serta melucuti senjatanya.
Rencana jangka panjangnya adalah untuk memastikan perdamaian di kawasan tersebut sebagai bagian dari solusi dua negara, dan pada akhirnya dapat mewujudkan masa depan yang lebih cerah bagi rakyat Palestina dan Israel, ujar Starmer.
Selain itu, dia juga memperingatkan bahwa tanpa keterlibatan kedua belah pihak dalam negosiasi dengan iktikad baik, prospek solusi dua negara akan semakin memudar, yang akan mengarah ke jalur kehancuran.
Kabinet Keamanan Israel telah menyetujui rencana untuk mengambil alih Gaza City, sebut kantor Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu dalam sebuah pernyataan pada Jumat tersebut.
Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.