Jakarta (ANTARA) - Indonesia menyatakan bahwa ASEAN perlu memperkuat tekad agar tetap netral dan kredibel dalam menghadapi persaingan yang semakin ketat, fragmentasi ekonomi global, dan melemahnya hukum internasional.
“Pandangan ASEAN tentang Indo-Pasifik (AOIP) akan tetap menjadi kompas panduan kita,” kata Menteri Luar Negeri RI Sugiono dalam ASEAN Day 2025 di Jakarta, Jumat.
Menurut Sugiono, kekuatan ASEAN terletak pada independensi dan kredibilitas ASEAN sebagai aktor yang netral, inklusif, dan konsisten di kawasan.
Menlu RI itu pun menegaskan bahwa ASEAN harus menjadi penyelenggara, pembangun jembatan, platform terpercaya untuk dialog dan kerja sama dalam menjaga sentralitas ASEAN yang merupakan prinsip operasional bagi semua negara anggota ASEAN.
Baca juga: Menlu: Kredibilitas ASEAN tergantung kemampuan jaga perdamaian kawasan
Sugiono melanjutkan, prinsip inti Treaty of Amity and Cooperation (TAC) yang dimiliki oleh ASEAN: penyelesaian sengketa secara damai, non-intervensi, dan saling menghormati, harus ditegakkan tanpa kompromi.
Dia menggarisbawahi bahwa menjaga perdamaian dan stabilitas di kawasan, termasuk terkait soal Laut China Selatan, tetap menjadi prioritas bersama ASEAN.
“Dalam konteks ini, Indonesia mendesak penyelesaian Kode Etik sesegera mungkin untuk mendorong keterlibatan yang konstruktif, sesuai dengan hukum internasional, khususnya UNCLOS 1982,” ucap Sugiono.
Perhimpunan Bangsa-Bangsa Asia Tenggara (ASEAN) didirikan pada 8 Agustus 1967 di Bangkok, Thailand, oleh lima negara pendiri, yaitu Indonesia, Malaysia, Singapura, Filipina, dan Thailand, melalui penandatanganan Deklarasi Bangkok.
Indonesia menjadi salah satu penggerak utama pembentukan ASEAN dan hingga kini berperan penting dalam menjaga persatuan, mendorong sentralitas, serta memfasilitasi dialog kawasan melalui Markas Besar ASEAN yang berada di Jakarta sejak 1967.
Saat ini, ASEAN memiliki 10 negara anggota dan sedang memproses keanggotaan penuh Timor-Leste yang akan secara resmi bergabung pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-47 ASEAN di Kuala Lumpur, Malaysia.
Baca juga: Akademisi optimistis Indonesia bisa bawa ASEAN di posisi netral
Baca juga: Sugiono soroti pentingnya konsistensi ASEAN jaga kawasan bebas nuklir
Pewarta: Cindy Frishanti Octavia
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.