Liputan6.com, Jakarta - Samsung kembali menunjukkan dominasinya di dunia semikonduktor setelah resmi mengamankan kontrak jumbo dari Tesla senilai USD 16,5 miliar atau sekitar Rp 270 triliun.
Kerja sama ini mencakup produksi chip A16 (chip AI) Tesla terbaru, di mana akan diproduksi di fasilitas Samsung yang berlokasi di Taylor, Texas, Amerika Serikat.
Mengutip Engadget, Rabu (30/7/2025), Elon Musk mengonfirmasi langsung kabar ini melalui unggahan di X (dulu Twitter), menyebut pabrik Samsung akan didedikasikan penuh untuk chip A16 milik Tesla.
"Pentingnya proyek ini sulit untuk dilebih-lebihkan," tulis Elon Musk di X.
Kesepakatan ini berlangsung hingga 2033 dan menandai kebangkitan pabrik Samsung yang sebelumnya dilaporkan sepi peminat.
Sebelumnya, chip A14 Tesla juga diproduksi oleh Samsung, sementara kontrak A15 jatuh ke TSMC (Taiwan Semiconductor Manufacturing Company).
Musk juga mengungkap bahwa Tesla akan terlibat langsung dalam proses produksi untuk mengoptimalkan efisiensi manufaktur.
Dari Pabrik Sepi Menjadi Proyek Raksasa
Fasilitas Samsung di Taylor, Texas, sebelumnya sempat dirundung ketidakpastian karena minimnya permintaan.
Pabrik tersebut bahkan dilaporkan belum mendapatkan klien besar dan akhirnya harus menunda jadwal pembukaannya hingga tahun 2026.
Namun situasi itu berubah drastis setelah tercapainya kontrak besar dengan Tesla senilai lebih dari Rp 270 triliun.
Proyek ini mengubah pabrik yang sebelumnya “sepi” menjadi tulang punggung produksi chip AI6 generasi terbaru untuk kendaraan Tesla.
Kerja sama ini akan berlangsung hingga 2033 dan diprediksi menjadi salah satu tonggak penting dalam industri semikonduktor global.
Samsung sendiri bukan pemain baru dalam ekosistem Tesla, sebelumnya sudah memproduksi chip A14, meski chip A15 sempat direbut oleh TSMC.
Kini, Samsung kembali memimpin dalam proyek A16 yang lebih canggih.
Elon Musk Ingin Awasi Produksi Langsung
Menariknya, Elon Musk tampaknya tidak ingin hanya menjadi pihak pembeli dalam proyek kolaborasi chip AI6 dengan Samsung.
Dalam pernyataan lanjutan yang diunggah di X (sebelumnya Twitter), CEO Tesla tersebut menegaskan bahwa perusahaannya akan terlibat langsung dalam proses produksi chip, demi menjamin efisiensi maksimal.
"Samsung setuju agar Tesla ikut berperan dalam memaksimalkan efisiensi manufaktur," ujar Musk, dikutip dari Engadget.
Ia bahkan menyatakan bakal mengawasi jalannya produksi secara langsung demi mempercepat progres.
Menariknya lagi, Musk menyebut lokasi pabrik Samsung di Taylor, Texas hanya berjarak singkat dari rumahnya di Austin, sehingga memudahkan dirinya untuk melakukan kunjungan rutin guna memastikan proyek ini berjalan sesuai ekspektasi dan target.
Teknologi AI dan Mobil Listrik Makin Erat
Chip A16 dikembangkan sebagai otak untuk sistem kecerdasan buatan (AI) Tesla yang akan mendukung fungsi-fungsi lanjutan di kendaraan listrik mereka.
Dengan chip ini, Tesla berharap bisa mengakselerasi pengembangan teknologi Full Self-Driving dan kendaraan otonom masa depan.
Bagi Samsung, kontrak ini bukan hanya soal nilai besar, tapi juga kesempatan emas untuk memperkuat pijakan di pasar chip AI dan otomotif, dua sektor yang diprediksi akan tumbuh pesat di tahun-tahun mendatang.
Kesepakatan ini juga menjadi penanda bahwa persaingan antara raksasa semikonduktor seperti Samsung dan TSMC akan semakin ketat, terutama dalam memperebutkan proyek-proyek bernilai tinggi di industri otomotif pintar.
Apakah hasil kolaborasi ini akan mempercepat lahirnya mobil otonom Tesla sepenuhnya? Jawabannya mungkin akan kita lihat dalam waktu dekat.