Beberapa waktu lalu selebriti sekaligus ibu 5 anak Zaskia Adya Mecca membagikan video di Instagram story pribadinya @zaskiadyamecca. Saat itu, ia buru-buru menuju sekolah anak keempatnya, Bhre (7 tahun), yang mengalami insiden terjatuh di sekolah.
Dalam video tersebut, Zaskia mengaku sempat panik dan langsung menggendong Bhre, yang menurutnya saat itu hanya butuh pelukan hangat dari sang ibu.
Bhre mengaku sempat menahan tangisnya karena merasa malu. Ia beranggapan bahwa sebagai anak laki-laki, dirinya tidak seharusnya menangis di sekolah.
Tanggapan Psikolog soal Ekspresi Emosi pada Anak Laki-laki
Menurut Psikolog Anak dan Keluarga, Dhisty Azlia Firnady, anak-anak usia sekolah sudah bisa mengenali rasa malu dan berusaha menahan emosi di situasi sosial tertentu agar tidak mendapat penilaian negatif dari teman-teman atau orang di sekitarnya.
“Tidak apa-apa jika hal itu terjadi, tetapi orang tua perlu ajarkan bahwa anak boleh kok merasakan emosi tertentu, tidak apa-apa untuk mengekspresikannya, dan bagaimana cara menyalurkan emosinya.” ucap Dhisty kepada kumparanMOM, Kamis (7 /8).
Tips Regulasi Emosi untuk Anak Laki-laki
Dhisty menyarankan agar orang tua mengajak anak memikirkan solusi alternatif ketika mereka merasa tidak nyaman tapi malu mengekspresikan perasaannya secara langsung. Contohnya, anak bisa diajarkan untuk pergi ke guru atau ke toilet sejenak untuk mengambil napas dan menenangkan diri.
Khusus untuk anak laki-laki, tak bisa dipungkiri, tekanan sosial agar ‘tidak boleh menangis’ memang sering membuat mereka merasa malu mengekspresikan kesedihan. Namun yang tak kalah penting, orang tua juga harus membantu anak mengelola emosi sedihnya dengan mengajak bicara mengenai kejadian yang dialami, perasaan anak saat itu, cara mengatasi masalah, serta rencana ke depan agar anak lebih siap menghadapi situasi serupa.
“Ajak anak berbicara mengenai kejadian, perasaannya, caranya meresolusi masalah, dan planning ke depannya setelah orang tua dan anak memiliki waktu berdua,” tegasnya.