Liputan6.com, Jakarta Asam lambung menjadi salah satu masalah yang kerap muncul setelah makan. Ini adalah kondisi saat asam dari lambung naik ke esofagus, atau kerongkongan. Asam lambung akan menyebabkan ketidaknyamanan dan rasa panas di bagian dada.
Meski terlihat seperti masalah kesehatan yang ringan, asam lambung dapat menyebabkan luka pada dinding kerongkongan dan kesulitan menelan.
Penyakit Asam Lambung
Asam lambung sebenarnya cukup umum dialami oleh seseorang. Normalnya, hal ini bisa saja terjadi sesekali. Namun, jika asam lambung Anda terus-menerus naik lebih dari dua kali dalam seminggu, hal itu menandakan Anda sedang mengalami GERD. Jadi, GERD bukan hanya sekadar asam lambung naik sesaat, melainkan kondisi kronis yang terjadi berulang dalam jangka panjang.
Kerongkongan sendiri adalah saluran yang menghubungkan mulut dengan lambung. Ketika asam dari lambung naik ke area ini, bagian dalam kerongkongan bisa terasa panas, nyeri, atau bahkan seperti terbakar di dada. Dalam jangka waktu lama, asam tersebut bisa merusak jaringan kerongkongan.
Penyebab Asam Lambung
Asam lambung merupakan gangguan yang cukup sering dialami banyak orang. Menurut Medical News Today, kondisi ini biasanya muncul akibat kebiasaan makan yang buruk, misalnya makan dalam porsi besar, langsung berbaring setelah makan, atau mengonsumsi makanan tertentu.
Namun, ketika asam lambung terjadi berulang kali, hal tersebut bisa menandakan adanya GERD yang disebabkan oleh faktor risiko lain dan berpotensi menimbulkan komplikasi serius.
Asam lambung dapat dialami oleh siapa saja, tanpa memandang usia, dan kadang muncul tanpa penyebab yang jelas. Penyakit ini terjadi ketika katup yang menahan isi lambung agar tidak naik ke kerongkongan jadi melemah atau terbuka di waktu yang tidak semestinya.
Beberapa kelompok orang yang memiliki risiko tinggi mengalami asam lambung, antara lain:
- orang yang menderita obesitas atau kelebihan berat badan, karena adanya peningkatan tekanan pada perut.
- wanita hamil, diperkirakan sekitar 40–85% di antaranya mengalami gejala asam lambung selama masa kehamilan.
- orang yang mengonsumsi obat tertentu, misalnya obat asma, penghambat saluran kalsium, antihistamin, obat penenang, dan antidepresan.
- perokok aktif, maupun pasif yang terpapar asap rokok.
Penderita hernia hiatus juga dapat menurunkan tekanan pada sfingter esofagus dan meningkatkan kemungkinan terjadinya asam lambung.
Gejala yang Umum Dirasakan
Keluhan yang paling sering dialami pada penderita GERD adalah sensasi terbakar di dada (heartburn) dan rasa asam yang naik ke mulut (regurgitasi). Selain itu, beberapa gejala lain yang bisa muncul diantaranya:
- mual
- nyeri di bagian dada
- sulit menelan
- batuk yang tidak kunjung sembuh
- air liur yang terasa asam atau berlebih (water brash)
- perasaan seperti ada benjolan di tenggorokan (globus sensation).
Cara Mengatasi Asam Lambung secara Alami
Biasanya, penderita asam lambung bisa mulai dengan pengobatan sederhana seperti obat bebas (antasida) serta perubahan gaya hidup dan pola makan. Namun, untuk kasus yang sudah cukup berat, dokter mungkin akan meresepkan obat khusus agar tidak terjadi kerusakan pada kerongkongan.
Meskipun obat jadi pilihan umum untuk mengatasi asam lambung, beberapa cara di rumah juga dapat membantu meredakan gejalanya, seperti:
1. Menjaga berat badan yang ideal
Orang dengan berat badan berlebih cenderung lebih sering mengalaminya. Lemak yang ada pada orang obesitas akan menekan lambung sehingga asam naik dan menimbulkan rasa terbakar.Cobalah untuk menurunkan berat badan secara perlahan melalui pola makan seimbang dan olahraga rutin.
2. Perhatikan makanan dan minuman
Biasanya, yang sering jadi penyebab asam lambung adalah saus atau olahan tomat, makanan tinggi lemak seperti gorengan dan junk food, minuman bersoda, kafein, cokelat, jus jeruk, bawang putih, bawang bombai, mint, serta alkohol. Jadi, cobalah untuk membatasi konsumsi makanan tersebut. Anda juga bisa mencatat makanan harian untuk mengetahui mana yang menjadi pemicunya.
3. Makan dalam porsi kecil dan jangan langsung berbaring
Kebiasaan makan juga harus diperhatikan. Alih-alih makan terlalu banyak, Anda bisa makan sedikit tapi sering agar perut tidak terlalu penuh sehingga mencegah asam naik. Hindari juga rebahan setelah tidur karena kebiasaan tersebut bisa memicu rasa panas di bagian dada.
Sebagai alternatif, National Institute of Diabetes and Digestive and Kidney Diseases (NIDDK) menyarankan untuk meninggikan posisi kepala dengan bantal tambahan agar asam lambung tidak naik di malam hari.
4. Pilih makanan yang membantu meredakan gejala
American Academy of Family Physicians merekomendasikan pola makan yang rendah lemak dan tinggi protein. Ini karena lemak yang berlebihan bisa memperparah gejala, sementara protein dan serat membantu rasa kenyang lebih lama sekaligus mencegah makan berlebihan.
Mengunyah permen karet tanpa mint setelah makan juga bisa membantu. Cara ini dapat merangsang produksi air liur yang membantu menetralisir asam lambung di kerongkongan.
5. Berhenti merokok
Jika Anda masih merokok dan sering mengalami mulas, berhenti adalah langkah terbaik untuk memperbaiki kondisi tersebut. Kandungan dalam rokok dapat melemahkan otot sfingter esofagus bagian bawah. Ketika otot ini melemah, gejala seperti rasa panas di dada akan lebih sering muncul.
6. Pertimbangkan pengobatan herbal
Anda juga bisa mencoba bahan alami seperti kamomil dan akar manis (licorice) untuk membantu meredakan asam lambung. Herbal ini biasanya tersedia dalam bentuk teh, suplemen, atau ekstrak cair.
Namun, penelitian medis tentang efektivitasnya masih terbatas, jadi akan lebih baik jika Anda berkonsultasi dengan dokter terlebih dahulu, terlebih jika Anda sedang mengonsumsi obat lain.
Pertanyaan dan Jawaban
Apa ciri-ciri kita terkena asam lambung?
Ciri-ciri asam lambung antara lain sensasi terbakar di dada (heartburn), rasa asam atau pahit di mulut, dan mual dan muntah.
Jika asam lambung naik, apa yang harus dilakukan?
Jika asam lambung naik, segera tegakkan badan atau duduk, jangan berbaring.
Asam lambung karena apa?
Asam lambung naik terjadi karena melemahnya katup antara lambung dan kerongkongan (LES), sehingga asam lambung naik kembali.