Liputan6.com, Jakarta - Menjelang menopause, tubuh perempuan mengalami banyak perubahan yang erat kaitannya dengan fluktuasi hormon.
Salah satu tanda paling jelas terlihat pada siklus haid yang mulai berbeda dari biasanya. Perubahan ini seringkali membingungkan karena gejalanya tidak sama pada setiap orang.
Menurut dokter spesialis kebidanan dan kandungan RS EMC Pulomas, Ervina Ningsih, setidaknya ada lima ciri haid jelang menopause, yakni:
Siklus Haid Tidak Teratur
Jika sebelumnya siklus haid selalu teratur, menjelang menopause biasanya mulai menjadi tidak menentu. Haid bisa datang lebih cepat, misalnya setiap 20 hari, atau justru terlambat hingga lebih dari 40 hari.
“Ketidakstabilan ini disebabkan oleh perubahan kadar estrogen dan progesteron yang memengaruhi proses ovulasi,” kata Ervina mengutip laman EMC, Rabu (8/10/2025).
Durasi Haid Bisa Lebih Lama atau Sebentar
Selain jadwal yang berubah, lama haid pun dapat berbeda dari biasanya. Ada yang hanya berlangsung 2–3 hari, sementara sebagian perempuan mengalaminya lebih dari seminggu.
Kondisi ini normal selama masih berada di fase perimenopause, tapi jika darah keluar terus-menerus tanpa henti, sebaiknya segera konsultasi ke dokter.
Perubahan Warna Darah Haid
Menjelang menopause, warna darah haid bisa lebih gelap atau lebih terang dari biasanya. Hal ini terjadi karena proses penebalan dan peluruhan dinding rahim tidak stabil.
“Perubahan warna umumnya masih wajar, tetapi jika disertai bau tidak sedap atau gumpalan besar, perlu mendapat perhatian medis,” ujar Ervina.
Para ilmuwan tengah mempelajarinya untuk membantu perempuan tetap aktif dan bugar seiring bertambahnya usia. VOA