Benni Setiawan: Peningkatan Layar Film Lokal Cerminkan Kualitas Produksi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA, – Sutradara dan penulis skenario Benni Setiawan mengungkapkan bahwa langkah jaringan bioskop seperti 21 Cineplex yang meningkatkan jumlah layar untuk film Indonesia mencerminkan peningkatan kualitas produksi film lokal. Benni menyampaikan hal ini saat menghadiri gala perdana filmnya "Dilanjutkan Salah, Disudahi Perih" di Jakarta, Rabu (17/9) malam.

Benni menambahkan bahwa kualitas film dari sineas lokal saat ini telah mendapatkan kepercayaan dari pihak bioskop. Beberapa film baru, seperti "Sore: Istri dari Masa Depan", bahkan berpotensi mengungguli film-film Hollywood. Ia menegaskan bahwa kepercayaan ini harus dijaga dengan terus menghasilkan karya yang bermutu tinggi.

Menurut Benni, perbedaan sangat terasa dibandingkan periode 2010-2014, di mana alokasi layar untuk film domestik kini lebih seimbang. Ia berharap adanya tambahan layar lagi untuk menjaring audiens yang lebih luas, meskipun capaian jumlah penonton masih dianggap belum maksimal. Dengan populasi lebih dari 281 juta jiwa, angka 10 juta penonton masih tergolong kecil.

Dukungan Pemerintah dan Tantangan Sineas

Benni Setiawan berharap adanya dukungan lebih dari pemerintah, mencontoh negara seperti Korea Selatan yang memperlakukan film sebagai produk budaya nasional. Ia juga menyoroti tantangan yang dihadapi sineas, terutama dalam mendapatkan izin lokasi syuting di fasilitas milik pemerintah.

Untuk mendorong pertumbuhan industri film nasional, Benni menyarankan langkah menjalin kerja sama produksi bersama (co-production) dengan pihak luar. "Perluasan jejaring untuk koproduksi internasional tentu sangat diperlukan," ujar Benni.

Konten ini diolah dengan bantuan AI.

sumber : antara