Guru Besar FKUI: MBG Program Mulia tapi Tak Boleh Dilakukan Sembarangan

1 day ago 2
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online

Liputan6.com, Jakarta - Program Makan Bergizi Gratis (MBG) telah diluncurkan sejak Januari 2025 dengan tujuan mulia untuk mengintervensi pemenuhan gizi masyarakat dan mencegah stunting. Program ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi kesehatan anak-anak di Indonesia. Namun, pelaksanaan program ini tidak lepas dari tantangan, termasuk insiden keamanan pangan yang terjadi di beberapa daerah.

Guru Besar Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, Prof. Dr. dr. Hinky Hindra Irawan Satari, Sp.A (K), M.Trop Paed, menekankan pentingnya evaluasi serius terhadap program MBG. Menurutnya, evaluasi diperlukan agar insiden serupa dapat diminimalisir dan mencapai target "zero accident" di masa depan.

"Saya setuju dengan program ini dan tetap harus dilanjutkan, karena tujuannya mulia. Basis angka kekurangan gizi di Indonesia juga ada. Namun, dalam pelaksanaanya tidak boleh dilakukan secara sembarangan," katanya.

Lebih lanjut, Prof. Hinky, menambahkan,"Harus dilaksanakan secara bertahap, tepat sasaran, dan seksama. Kalau ada insiden keamanan pangan, perlu dievaluasi. Bukan terus kita minta berhenti."

Evaluasi dan Dukungan Masyarakat

Dia juga menegaskan bahwa program MBG harus dilaksanakan secara bertahap, tepat sasaran, dan seksama. 

Dia mengingatkan bahwa meskipun program ini bertujuan baik, pelaksanaannya harus dilakukan dengan profesionalisme dan memperhatikan aspek keamanan pangan. "Program ini perlu diperhatikan keamanannya dan dilakukan secara profesional," tambahnya.

Sejumlah ahli kesehatan dan lembaga swadaya masyarakat memberikan masukan untuk perbaikan pelaksanaan MBG. Menurut survei yang dilakukan oleh Indonesian Social Survey (ISS), sebanyak 77 persen dari 2.200 responden menilai program MBG bermanfaat bagi penerima. 

Direktur Penelitian ISS, Kadek Dwita, menyarankan agar program ini dilakukan secara konsisten untuk mencapai manfaat optimal. "Kualitas program MBG perlu ditingkatkan dan terhubung dengan kebijakan lain yang mendukung ekonomi keluarga," ujar Kadek. 

Dengan dukungan masyarakat yang kuat, diharapkan program ini dapat berjalan lebih baik dan memberikan manfaat yang lebih besar bagi masyarakat.

Jangkauan Program MBG di Daerah 3T

Program MBG tidak hanya menjangkau daerah perkotaan, tetapi juga menargetkan penerima manfaat di daerah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Di Papua Tengah, misalnya, program ini hadir tidak hanya untuk siswa, tapi juga untuk ibu hamil, ibu menyusui, dan balita. 

Tokoh masyarakat Papua, Nikolas Demetouw, menyampaikan bahwa program MBG diterapkan secara bertahap di beberapa wilayah Papua. Hingga Agustus 2025, tercatat sebanyak 101 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) telah beroperasi di Papua. 

Ini menunjukkan komitmen pemerintah untuk memastikan bahwa program ini dapat menjangkau semua lapisan masyarakat, terutama yang membutuhkan.

Investasi Masa Depan Melalui Penguatan Komunikasi

Agar program MBG dapat memenuhi tujuannya sebagai investasi bagi masa depan anak-anak Indonesia, para ahli berpendapat bahwa diperlukan penguatan komunikasi, evaluasi, serta monitoring dari berbagai pihak. 

Prof. Hinky menyimpulkan bahwa keberhasilan program ini akan terlihat jika masyarakat semakin sejahtera, namun hal tersebut tidak bisa instan. "Kalau masyarakat kita makin sejahtera itu berarti indikatornya (program MBG) berhasil. Tapi tidak bisa instan," ujarnya.

Dia menyarankan agar MBG dapat bekerja sama dengan Pemerintah Daerah, ahli, dan lapisan masyarakat untuk mencapai koordinasi yang baik. 

Transparansi dan komunikasi yang lebih baik di lintas sektor juga sangat diperlukan, karena ini adalah pekerjaan yang tidak sederhana namun mulia. "Perlu transparansi dan komunikasi yang lebih baik di lintas sektor. Ini pekerjaan yang tidak sederhana tapi mulia sebenarnya," pungkas Prof. Hinky.

Read Entire Article