Liputan6.com, Jakarta Fenomena menarik terlihat dari agenda FIFA Matchday yang dijalani Timnas Indonesia dalam beberapa tahun terakhir. Alih-alih menjalani laga uji coba di luar negeri, skuad Garuda justru lebih sering tampil sebagai tuan rumah.
Ini bukan sekadar kebetulan, melainkan bagian dari strategi yang disusun oleh PSSI di bawah kepemimpinan Erick Thohir.
Sejak Erick menjabat sebagai Ketua Umum PSSI, tercatat ada enam momen FIFA Matchday yang telah dilewati oleh Timnas Indonesia. Dari jumlah tersebut, lima laga uji coba digelar di tanah air, termasuk dua pertandingan kontra Burundi di Stadion Patriot Candrabhaga pada Maret 2025.
Skuad Merah Putih juga menjamu Palestina dan Argentina di dua stadion berbeda pada Juni 2025, serta menjajal kekuatan Turkmenistan di Stadion Gelora Bung Tomo pada September 2025.
Satu-satunya laga tandang yang dijalani Timnas Indonesia dalam kalender FIFA Matchday terjadi pada Januari 2024 saat melawan Libya di Antalya, Turki. Laga itu sekaligus menjadi bagian dari persiapan menuju Piala Asia 2023 di Qatar.
Daya Tarik Sepak Bola Indonesia Meningkat
Ketua PSSI, Erick Thohir, menilai bahwa salah satu alasan kuat mengapa Timnas Indonesia lebih sering bermain di kandang adalah meningkatnya ketertarikan negara lain terhadap atmosfer sepak bola di Tanah Air.
Menurutnya, efek dari laga kontra Argentina tahun lalu membawa dampak besar terhadap citra sepak bola nasional di mata dunia.
"Pilihan saja. Timnas putri sering bermain di luar negeri. Memang kebetulan pada tertarik bermain di sini. Mungkin gara-gara kita mengundang Argentina, jadi pengin coba di sini," ujar Erick Thohir dalam YouTube Liputan6.
Peningkatan minat terhadap laga kandang Timnas Indonesia juga turut dirasakan dari sisi media dan pencipta konten.
"Banyak tim-tim itu juga ingin merasakan atmosfer Indonesia. Lihat saja bagaimana banyaknya YouTuber, influencer, orang asing, kalau Timnas Indonesia, pada datang bikin konten sekarang," lanjut Erick.
Membangun Ekonomi Sepak Bola Nasional
Selain alasan teknis dan promosi, Erick Thohir menyebut antusiasme tinggi terhadap Timnas saat bermain di kandang bisa menciptakan dampak positif yang berkelanjutan, mulai dari sektor pariwisata, media, hingga industri kreatif.
"Nah, ini kan bagus, ya, ketika kita membangun sepak bola ini, ekonomi sepak bola nasional juga dibangun, loh," ucap pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN RI itu.
Erick menyebut bahwa tingginya perhatian masyarakat terhadap pertandingan sepak bola nasional merupakan indikator positif. Menurutnya, tren ini bisa menjadi fondasi kuat untuk menciptakan industri sepak bola yang mandiri dan berkelanjutan di masa depan.
"Coba kalau kita ngomong bola sekarang, oh, ratingnya tinggi. Coba ngomong yang lain. Artinya kan apa? Ini ekonomi yang bagus," ungkapnya.
Disadur dari Bola.com: Muhammad Adi Yaksa, 3 Agustus 2025