Istanbul (ANTARA) - Gencatan senjata antara Kamboja dan Thailand resmi berlaku tepat pada penghujung hari Senin pukul 24:00 waktu setempat menyusul pertempuran bersenjata sejak pekan lalu.
Perkembangan ini berlangsung setelah kedua negara yang bersengketa perbatasan tersebut menyepakati gencatan senjata "segera dan tanpa syarat" dalam negosiasi damai di Kuala Lumpur, Malaysia.
Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim mengumumkan bahwa pihak berseteru setuju mengakhiri pertempuran setelah memfasilitasi pertemuan antara PM Kamboja Hun Manet dan penjabat PM Thailand Phumtham Wechayachai.
Baca juga: Thailand-Kamboja sepakat akhiri konflik
Gencatan senjata tersebut tercapai setelah pertempuran bersenjata di titik perbatasan yang disengketakan menyebabkan puluhan orang, termasuk personel militer, tewas.
Sengketa antara kedua negara tersebut terjadi di antara Provinsi Preah Vihear di Kamboja dan Provinsi Ubon Ratchathani di Thailand yang saling berbatasan.
Ketegangan antara kedua negara meningkat usai bentrokan sebelumnya pada 28 Mei yang dilaporkan menewaskan seorang tentara Kamboja.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Komitmen damai ASEAN buahkan gencatan senjata Thailand-Kamboja
Baca juga: Thailand dan Kamboja berdialog di kediaman PM Malaysia
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Primayanti
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.