Kebijakan efisiensi anggaran yang dilakukan pemerintah berdampak langsung pada industri perhotelan. Dampak paling terasa dirasakan oleh hotel-hotel yang menggantungkan bisnisnya di industri MICE, dan kegiatan pemerintahan.
Menanggapi hal tersebut, Director, Operations, Indonesia, IHG Hotels & Resorts, Anil Pathak, mengatakan industri perhotelan saat ini tengah menghadapi tantangan yang cukup besar.
"Dalam siklus bisnis, kita mengalami yang namanya adanya peningkatan dan penurunan. Jadi, ya, bisnis telah menghadapi tantangan tahun ini," kata Pathak, dalam acara IHG Hotels & Resorts Media Gathering Supporting Our People and Communities yang digelar di Jakarta, Rabu (9/7).
Meski demikian, Pathak menilai bahwa pariwisata domestik dan turis domestik memiliki potensi yang sangat besar.
"Saya rasa kita harus memahami satu hal tentang Indonesia, yaitu ekonomi domestik dan populasi yang dimiliki, terdapat banyak turis domestik," lanjutnya.
Oleh sebab itu, dibutuhkan strategi yang tepat dalam pengembangan industri perhotelan ke depan. Salah satunya adalah dengan menghadirkan pengalaman yang tepat bagi turis.
"Hal-hal berubah seiring waktu. 6 bulan pertama mungkin menantang, apa yang kita lihat dalam bisnis. Kemudian 6 bulan selanjutnya cukup positif, karena bisnis sektor pemerintah berkembang," tutur Pathak.
Dibandingkan dengan wilayah lain, Pathak menilai Indonesia masih lebih baik. Hal ini dibuktikan dengan ekspansi yang dilakukan IHG di beberapa daerah di Indonesia.
"Kita sekarang mengembangkan hotel dengan pemilik-pemilik yang sama. Beberapa hotel, bahkan mereka berbicara dengan kami untuk menghadirkan lebih banyak hotel," ujarnya.
"Di Bandung, kita baru saja membuka Voco pada minggu lalu, yang merupakan hotel ketiga. Jadi, strategi kita adalah dengan menghadirkan pasangan yang tepat, lokasi yang tepat, dan bekerja sama dengan orang-orang yang tela bekerja dengan kita," tambah Pathak.
Adapun strategi berikutnya adalah bagaimana dengan menjangkau pasar yang lebih luas. Contohnya adalah dengan menghadirkan properti atau resort yang sesuai dengan tren gaya hidup terkini.
"Strategi ketiga, tentu saja adalah bagaimana kita berkembang dalam bidang resort, dan terutama dalam pasar luxury dan gaya hidup. Contohnya, Bali merupakan satu-satunya destinasi di seluruh dunia yang semua brand-nya hampir ada dalam bidang luxury dan gaya hidup. Jadi, yang dapat kita kembangkan adalah dengan membawa brand-nya yang tepat ke Indonesia," ujar Pathak.