Pimpinan KPK: Rasanya Bosan Tangani Korupsi, tapi Demi Bangsa dan Negara

3 weeks ago 3
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Wakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparanWakil Ketua KPK Johanis Tanak menyampaikan sambutan dalam Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7/2025). Foto: Jonathan Devin/kumparan

Pimpinan KPK, Johanis Tanak, mengaku sedih saat menangani kasus dugaan korupsi. Dia membandingkan indeks persepsi korupsi (IPK) Indonesia dengan negara tetangga.

Menurut Tanak, Indonesia merupakan negara yang kaya, tetapi kalah dari segi IPK dengan negara tetangga.

"Terus terang saya selalu sedih kalau menangani perkara, sedih sekali melihat negara Republik Indonesia," kata Tanak dalam acara Rapat Koordinasi Pencegahan Korupsi di Ancol, Jakarta Utara, Kamis (10/7).

"Kita melihat negara tetangga kita, Malaysia, yang tidak ada apa-apanya. Apalagi Singapura yang cuma wilayahnya kecil, tetapi kenapa indeks persepsi korupsi di mereka itu sangat rendah (lebih baik)?" lanjut dia.

IPK merupakan persepsi publik terhadap tingkat korupsi di sektor publik, yang diukur dalam skala 0 (sangat korup) hingga 100 (sangat bersih). Indeks ini disusun oleh Transparency International.

Pada 2024, IPK Singapura mencapai 84 poin. Sedangkan Malaysia mencapai 57 poin. Sementara Indonesia, hanya 37 poin.

Wakil Ketua KPK Johanis Tanak saat dijumpai wartawan usai mengikuti fit and proper test Capim KPK di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparanWakil Ketua KPK Johanis Tanak saat dijumpai wartawan usai mengikuti fit and proper test Capim KPK di Komisi III DPR RI, Senayan, Jakarta, Selasa (19/11/2024). Foto: Fadhil Pramudya/kumparan

Di Indonesia, Tanak menjelaskan, masalah pemberantasan korupsi sudah melalui jalan panjang. Aturan terkait pemberantasan korupsi sudah terbentuk sejak 1960 silam.

Namun, hingga saat ini, korupsi belum juga hilang dari Indonesia.

"Di situlah awal pemberantasan korupsi mulai, tetapi sampai sekarang ternyata korupsi masih banyak, korupsi di Republik Indonesia ini masih banyak," ucap dia.

Tanak mengaku bahkan telah bosan dalam menangani berbagai perkara korupsi. Sejak bertugas di Kejaksaan Agung, korupsi bak makanan sehari-harinya.

"Rasanya bosan menangani perkara korupsi, tetapi demi bangsa dan negara saya tetap berupaya untuk mencoba membagikan apa yang saya miliki, apa yang saya ketahui, supaya negara ini bisa dibangun sesuai dengan tujuan negara untuk menciptakan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur," tutur Tanak.

"Tetapi sayang masih terlalu banyak yang kurang menyadari tentang hal ini, sehingga masih banyak yang melakukan korupsi dalam menjalankan tugasnya," tambahnya.

Oleh karena itu, Tanak berharap, kepada para pejabat untuk menghentikan aksi liciknya dan segera berpuas diri.

"Kami dari KPK berharap korupsi itu menjadi zero corruption, tidak ada lagi korupsi," ujarnya.

Read Entire Article