Pengacara Bantah Polda NTB: Justru Kompol Yogi yang Selamatkan Brigadir Nurhadi

3 weeks ago 4
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
 Dhimas B.P./ANTARAKompol I Made Yogi Purusa Utama semasa menjabat Kasat Reskrim Polresta Mataram. Foto: Dhimas B.P./ANTARA

Penjelasan Kepolisian Daerah Nusa Tenggara Barat (Polda NTB) dalam kasus pembunuhan Brigadir Muhammad Nurhadi, dibantah Hijrat Prayitno, pengacara Kompol I Made Yogi Purusa Utama.

Polda NTB menetapkan Yogi, Ipda Haris Chandra, dan teman perempuan Yogi yaitu Misri Puspita Sari sebagai tersangka penganiayaan hingga tewas Nurhadi.

"Justru Kompol Yogi yang mengangkat korban dari dasar kolam, memberikan bantuan CPR (Resusitasi Jantung Paru)," kata Hijrat saat dihubungi, Selasa (8/7).

Menurut Hijrat, tindakan Yogi membuat Nurhadi masih hidup. "Masih hidup itu, kemudian dipanggil dokter dari klinik," ujarnya.

"Menurut dokter, saturasi korban masih 42, lalu dilakukan langkah penyelamatan selanjutnya yaitu membawa korban ke klinik," kata Hijrat.

Dari hotel, jarak klinik itu sekitar 1 kilometer. "Yang bawa itu orang-orang hotel sama dari klinik. Akhirnya klien kami menyusul ke sana, dan pukul 22.15 (WITA) korban dinyatakan meninggal," ujar Hijrat.

Yogi Disebut Lagi Tidur Saat Nurhadi Tenggelam

 Ist.Tangkapan layar video yang direkam Misri. Video ini menunjukkan Nurhadi di berendam di kolam. Dok: Ist.

Hijrat menjelaskan bahwa orang yang pertama melihat Nurhadi tenggelam adalah Misri, yang kemudian membangunkan Yogi yang sedang tidur di dalam kamar vila.

"Saksi yang pertama melihat adalah saksi berinisial M (Misri), yang membangunkan Yogi, 'Bang ada ini (tenggelam)'. Yogi langsung kaget, kan baru bangun, refleks menyelamatkan," ujar Hijrat.

Soroti Penjelasan Polda NTB

 Dok. Polda NTBDirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat (tengah), Ahli forensik dari Universitas Mataram Arfi Syamsun (kiri), Kabid Humas Polda NTB Mohammad Kholid (kanan), memberikan keterangan pers terkait kasus kematian Brigadir Muhammad Nurhadi. Foto: Dok. Polda NTB

Hijrat menyoroti penjelasan Polda NTB, yakni keterangan Dirreskrimum Polda NTB Kombes Pol Syarif Hidayat hingga Kabid Humas Polda NTB Mohammad Kholid.

"Konpers Polda NTB hanya menerangkan soal penyebab kematian, tidak ada uraian peristiwanya seperti apa, sehingga kami benar-benar tidak tahu apa yang terjadi," ujar Hijrat.

Hijrat menyatakan Yogi telah menyampaikan bahwa ia tidak tahu sedikit pun tentang hal yang membuat Nurhadi tewas.

"Sudah disampaikan juga saat pemeriksaan etik, dan itu sudah di bawah sumpah. Semua orang sudah menyampaikan hal yang sama: Tidak tahu," ujar Hijrat.

"Mau disumpah apa pun, dengan cara apa pun, dengan cara Hindu pun, klien kami siap," kata Hijrat.

Soal Bohong di Lie Detector

Terkait pernyataan Polda NTB soal Yogi yang berbohong saat dites dengan alat uji kebohongan (lie detector), Hijrat pun menilai bahwa lie detector tidak bisa menjadi satu-satunya bukti dalam mengungkap tindak pidana.

"Kami tidak masuk ke wilayah itu (uji lie detector), tapi alat itu harus didukung satu alat bukti yang lain," ujar Hijrat.

Yogi Disebut Sangat Baik ke Anak Buah

Hijrat menyebut Yogi terkenal akan kebaikannya ke anak buah, sehingga menjadi tidak logis bila dituduh menganiaya Nurhadi.

"Klien kami itu sangat sayang dengan anak buahnya, bisa dicek ke tempat klien kami memimpin, baik sebagai Kasat atau apa," ujar Hijrat. Sebelumnya, Yogi yang putra daerah Mataram memang pernah menjadi Kasat Reskrim Polresta Mataram.

"Bahkan beliau mengangkat anak terlantar, jadi, kesehariannya seperti yang saya temukan dari teman-teman polisi, adalah bahwa beliau orang yang baik," ujar Hijrat.

Saat ditanyakan apakah kebaikan tersebut yang membuat Yogi mengajak, membiayai, bahkan membayar Rp 10 juta per malam Misri? Hijrat menjawab singkat: "Saya enggak ngerti."

 Dok. IstimewaMisri, warga Jambi yang turut dijadikan tersangka dalam kasus Kompol Yogi membunuh Brigadir Nurhadi. Foto: Dok. Istimewa
Read Entire Article