Liputan6.com, Jakarta - Pemerintah melalui Kementerian Ekonomi Kreatif (Kemenekraf) kembali menegaskan pentingnya kecerdasan buatan atau Artificial Intelligence (AI) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi kreatif nasional.
Hal tersebut diungkap oleh Menteri Ekraf, Teuku Riefky Harsya, dalam ajang Artificial Intelligence Innovation Summit (AIIS) 2025 yang digelar KORIKA di Hotel JS Luwansa, Jakarta, Selasa (!6/9/2025).
Menteri Ekraf Riefky menyebut, Indonesia memiliki modal besar untuk memaksimalkan teknologi AI berkat 185 juta pengguna internet dan 139 juta pengguna media sosial. AI menurutnya, bisa mempercepat inovasi di subsektor kreatif mulai dari desain, animasi, game, aplikasi, hingga pemasaran digital.
"Pada tahun 2024, kontribusi ekonomi kreatif mencapai lebih dari Rp 1.500 triliun terhadap PDB nasional dan menyerap lebih dari 26,5 juta tenaga kerja," kata Menteri Ekraf Teuku Riefky dalam acara AIIS 2025 di Hotel JS Luwansa, Jakarta pada Selasa, 16 September 2025.
Dia menambahkan, "dengan momentum adopsi AI, kontribusi ini akan meningkat, menegaskan peran ekonomi kreatif sebagai mesin baru pertumbuhan ekonomi nasional."
Menteri Ekraf: AI Bukan Pengganti, Kreativitas Manusia Tetap Jadi Pusat Ekonomi Kreatif
Dibantu AI, Menteri Ekraf Teuku Riefky yakin teknologi ini dapat mempercepat produksi, mengoptimalkan pemasaran, dan membuka akses pasar global. "Namun, kreativitas manusia harus tetap menjadi pusat ekosistem kreatif. AI adalah kolaborator, bukan pengganti kreator,” ucapnya.
Tantangan Hak Cipta dan Literasi Digital
Meski peluangnya besar, Riefky menekankan pemanfaatan AI juga membawa tantangan serius, terutama terkait perlindungan hak cipta dan literasi digital.
"Produk kreatif seperti desain, fotografi, dan animasi adalah karya manusia dengan hak moral dan ekonomi. Regulasi saat ini belum sepenuhnya mengatur penggunaan karya sebagai data latih AI," jelasnya.
Oleh karena itu, Menteri Ekraf ini menilai mekanisme lisensi sangat penting agar pencipta tetap mendapat pengakuan dan imbal hasil yang adil.
Untuk itu, Kemenekraf menyiapkan kerangka strategis agar pengembangan AI sejalan dengan perlindungan hak cipta dengan fokus utamanya mencakup riset, inovasi, perlindungan kekayaan intelektual, peningkatan literasi digital, hingga dukungan untuk startup AI lokal.
AI Masuk 17 Program Stimulus Pemerintah
Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto yang turut hadir dalam acara sama menyebut AI sudah masuk dalam salah satu dari 17 paket stimulus ekonomi pemerintah.
"Salah satu dari 17 program kami adalah kaitannya dengan digital itu yaitu program magang lulusan perguruan tinggi," ujar Menko Airlangga. "Program magang perguruan tinggi itu eligible untuk mahasiswa yang satu tahun lulus pada tahun tersebut."
Dia menyebutkan, "Saya minta nanti para digital perusahaan bisa menyediakan tempat untuk para mahasiswa magang di industrinya apapun subjeknya."
Selain itu, pemerintah juga menyiapkan program perkotaan dengan pilot project di DKI Jakarta berupa peningkatan kualitas pemukiman serta dukungan bagi pekerja gig economy.
"Untuk program tersebut kami bekerja sama dengan Kementerian Ekraf dan Pemprov DKI Jakarta untuk nantinya dapat menyediakan co-working space di Tanah Abang dan di Blok M," tambahnya.