Liputan6.com, Jakarta - Apple baru saja meluncurkan iPhone 17, iPhone Air, iPhone 17 Pro, dan iPhone 17 Pro Max yang langsung menjadi sorotan dunia.
Di tengah euforia peluncuran iPhone 17 series dan iPhone Air tersebut, Apple menyelipkan sebuah fitur keamanan di ponsel barunya tersebut.
Fitur tersebut adalah Memory Integrity Enforcement (MIE). Mengutip TechCrunch, Rabu (17/9/2025), teknologi ini dirancang khusus untuk menyulitkan hacker atau pembuat spyware menembus sistem iPhone.
MIE di iPhone 17 sendiri bekerja dengan cara mencegah bug korupsi memori. Hal ini merupakan salah satu celah keamanan paling umum, dan sering kali dimanfaatkan peretas untuk melancarkan serangan siber.
Dalam blog resminya, Apple menjelaskan rantai serangan spyware canggih di industri teknologi biasanya memiliki pola sama.
Hampir semuanya mengandalkan eksploitasi celah keamanan memori untuk bisa menembus sistem.
Raksasa teknologi berbasis di Cupertino itu percaya, kehadiran fitur baru keamanan iPhone 17 dapat mempersempit ruang gerak hacker.
Cara Kerja MIE dan Dampaknya Bagi Pembuat Spyware
Secara sederhana, Memory Integrity Enforcement (MIE) bekerja dengan cara memberikan semacam "kata sandi rahasia" pada setiap bagian memori iPhone, yang dikenal dengan sebutan tag. Nantinya, hanya aplikasi dengan tag yang tepat yang bisa mengakses bagian memori tersebut.
Begitu ada kode berbahaya yang mencoba menyusup tanpa membawa tag yang sesuai, sistem keamanan akan segera menolak akses, membuat aplikasi tersebut langsung crash, dan mencatat peristiwa itu sebagai upaya serangan.
Seorang peneliti keamanan siber yang dikutip oleh TechCrunch menjelaskan bahwa MIE akan “meningkatkan biaya dan waktu yang dibutuhkan untuk mengembangkan eksploitasi pada iPhone terbaru.”
Hal ini menyebabkan serangan jarak jauh seperti yang dilakukan spyware berbahaya semacam Pegasus dai NSO Group yang jadi lebih sulit.
Fitur ini juga bisa memberikan perlindungan dari serangan fisik. Upaya peretasan langsung menggunakan alat khusus seperti Cellebrite atau Graykey kini akan ikut terhalang oleh sistem keamanan baru ini.
Disebut Sebagai Perangkat Paling Aman di Dunia
Kehadiran fitur MIE membuat para pakar keamanan siber tak segan memberikan pujian setinggi langit.
Bahkan, seorang peneliti menyebut teknologi ini sebagai "hal yang paling mendekati status anti-retas."
Ia menambahkan bahwa “iPhone 17 mungkin sekarang adalah perangkat komputasi paling aman di dunia yang masih bisa terhubung ke internet.”
Pendapat serupa juga datang dari pakar keamanan siber Patrick Wardle. Ia menyarankan agar siapa pun yang khawatir menjadi target serangan spyware segera mempertimbangkan untuk beralih ke iPhone 17.
Menurutnya, meski platform lain seperti Android juga punya teknologi sejenis yang disebut MTE, langkah Apple dengan MIE-nya berada selangkah lebih maju.
Alasannya, Apple mengendalikan penuh baik perangkat keras maupun perangkat lunak di ekosistemnya, sehingga perlindungan yang diberikan bisa lebih konsisten dan menyeluruh.
Bukan Berarti Kebal Sepenuhnya
Walau MIE dianggap sebagai lompatan besar dalam keamanan, para ahli mengingatkan bahwa iPhone 17 bukan berarti jadi kebal sepenuhnya.
Patrick Wardle menyebut situasi ini sebagai “permainan kucing dan tikus” yang tidak akan pernah berakhir, karena peretas pasti akan terus mencari cara baru untuk menembus sistem.
Secara bawaan, MIE akan langsung aktif untuk melindungi aplikasi sistem penting seperti Safari dan iMessage.
Namun, aplikasi pihak ketiga seperti WhatsApp atau Instagram perlu mengaktifkan teknologi ini sendiri agar penggunanya ikut terlindungi.
Untuk itu, Apple sudah menyediakan alat khusus bagi para pengembang supaya bisa segera mengintegrasikannya.
Dengan kata lain, MIE adalah langkah besar ke arah yang lebih aman, tapi seberapa besar dampaknya akan sangat bergantung pada kecepatan para pengembang aplikasi dalam mengadopsi teknologi baru ini.