Memahami Istilah Performative Femininity, Apakah Sama Dengan Performative Male?

3 hours ago 1
informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online informasi hari ini berita hari ini kabar hari ini liputan hari ini kutipan hari ini informasi viral online berita viral online kabar viral online liputan viral online kutipan viral online informasi akurat online berita akurat online kabar akurat online liputan akurat online kutipan akurat online informasi penting online berita penting online kabar penting online liputan penting online kutipan penting online informasi online terbaru berita online terbaru kabar online terbaru liputan online terbaru kutipan online terbaru informasi online terkini berita online terkini kabar online terkini liputan online terkini kutipan online terkini informasi online terpercaya berita online terpercaya kabar online terpercaya liputan online terpercaya kutipan online terpercaya informasi online berita online kabar online liputan online kutipan online informasi akurat berita akurat kabar akurat liputan akurat kutipan akurat informasi penting berita penting kabar penting liputan penting kutipan penting informasi viral berita viral kabar viral liputan viral kutipan viral informasi terbaru berita terbaru kabar terbaru liputan terbaru kutipan terbaru informasi terkini berita terkini kabar terkini liputan terkini kutipan terkini informasi terpercaya berita terpercaya kabar terpercaya liputan terpercaya kutipan terpercaya slot slot gacor slot maxwin slot online slot game slot gacor online slot maxwin online slot game online slot game gacor online slot game maxwin online demo slot demo slot online demo slot game demo slot gacor demo slot maxwin demo slot game online demo slot gacor online demo slot maxwin online demo slot game gacor online demo slot game maxwin online rtp slot rtp slot online rtp slot game rtp slot gacor rtp slot maxwin rtp slot game online rtp slot gacor online rtp slot maxwin online rtp slot game gacor online rtp slot game maxwin online
Ilustrasi perempuan yang tampil feminin. Foto: Shutterstock

Ladies, baru-baru ini muncul istilah yang jadi trend di dunia maya, yakni performative male. Tapi, kamu tahu nggak sih ada istilah performative femininity? Kalau performative male berarti laki-laki yang berpura-pura melakukan atau menyukai sesuatu demi menarik perhatian lawan jenis, performative femininity memiliki makna yang tidak jauh berbeda.

Kira-kira apa ya istilah performative femininity itu? Yuk, kita ulas bersama.

Memahami istilah performative femininity

Ilustrasi melakukan self care dengan berbagai produk kecantikan seperti skin care atau make up. Foto: aslysun/Shuttterstock

Secara sederhana, istilah performative femininity ini merujuk pada perilaku feminin yang dilakukan secara sadar atau berlebihan oleh perempuan untuk memenuhi standar sosial atau menarik perhatian laki-laki, bukan karena preferensi personal.

Konsep performative atau performatif pertama kali diperkenalkan oleh filsuf asal Inggris, J.L. Austin, pada era 1950-an dalam karyanya yang membahas teori tindak tutur. Austin menggunakan istilah ini untuk menjelaskan jenis ucapan yang bukan sekadar menyampaikan informasi, tapi sekaligus melakukan suatu aksi melalui pengucapan itu sendiri.

Misalnya, saat kamu mengucapkan janji setia di depan pasangan, penghulu, dan saksi saat menikah, kata-kata tersebut secara langsung menciptakan komitmen yang diikuti oleh tindakan nyata sepanjang pernikahan.

Performative femininity berhubungan dengan konsep gender

Ilustrasi kesetaraan gender. Foto: Shutterstock

Judith Butler dalam bukunya Gender Trouble (1988) pernah menjelaskan tentang istilah ini. Ia menekankan bahwa gender bukan sifat bawaan, melainkan dibentuk melalui tindakan yang dilakukan berulang-ulang sesuai norma sosial-budaya yang ada di masyarakat.

Judith juga memaparkan bahwa gender bersifat performatif; artinya, perilaku kita membentuk dan mengukuhkan identitas gender melalui tindakan yang diulang secara konsisten.

Demikian juga dengan perilaku feminin, bisa menjadi performatif ketika dilakukan karena ekspektasi masyarakat, bukan dari pilihan pribadi. Misalnya, ketika seorang perempuan yang selalu tersenyum, berbicara manis, dan memilih mengenakan model pakaian tertentu agar dianggap “feminin” maka artinya ia sedang menerapkan performative femininity.

Apa hubungannya dengan performative male?