Maudy Ayunda Lebih Senang Konsumsi Matcha daripada Kopi, Ini Alasannya

Aktris dan penyanyi, Maudy Ayunda. Foto: Istimewa

Aktris dan musisi Maudy Ayunda membagikan rutinitas paginya yang sederhana namun berdampak besar terhadap mood dan produktivitasnya. Ia mengaku gemar membuat dan menikmati secangkir matcha.

Pelantun lagu Tahu Diri tersebut mengatakan dirinya sudah menyukai matcha sebelum minuman itu menjadi tren di kalangan anak muda seperti saat ini.

“Aku tuh big matcha person dari dulu, bahkan sebelum matcha jadi tren,” ungkap Maudy Ayunda saat ditemui di area Oatside Pekan Raya Jakarta, baru-baru ini.

Maudy Ayunda. Foto: Hutri Dirga Harmonis/kumparan

Maudy menjelaskan bahwa dirinya lebih menyukai ceremonial matcha, meski kadang rasanya cukup pahit. Untuk menikmatinya, istri Jesse Choi tersebut biasanya mencampurkan matcha itu dengan oatmilk agar lebih creamy.

“Aku suka campur sama Oatside, jadi kombinasi yang pas. Itu menambah creamy dan manis. Jadi semacam semangat pagi buat aku,” ujarnya.

Rutinitas ini menjadi bagian penting dari keseharian Maudy, terutama di tengah jadwal padatnya. Ia mengaku bahwa memiliki rutinitas tetap, sekecil apa pun, sangat membantu menjaga kestabilan mood.

“Kalau ada rutinitas yang set, itu tuh bisa jadi moodbooster banget. Salah satu rutinitas yang aku miliki di rumah adalah kayak bikin matcha sendiri,” tambahnya.

Mktris dan penyanyi, Maudy Ayunda. Foto: Istimewa

Selain matcha, Maudy sesekali mengonsumsi kopi, tergantung kebutuhan energi hari itu. Namun secara umum, ia cenderung memilih matcha karena kandungan kafeinnya yang lebih ringan.

"Kadang-kadang aku juga bikin kopi, cuma kebanyakan hari-hari itu matcha. Aku mix it up lah. Paling gak pagi-pagi tuh little bit kick of either caffeine from kopi atau dari matcha," tuturnya.

"Aku tuh lebih suka kayak whisking, bikin (matcha) sendiri to be honest. Memang sukanya seperti itu sih," lanjut Maudy.

Maudy juga menekankan pentingnya menyesuaikan gaya hidup dengan kondisi tubuh masing-masing. Menurutnya, setiap orang perlu mengenali apa yang paling cocok untuk tubuh mereka agar bisa membentuk kebiasaan yang sehat dan berkelanjutan.

“Aku sensitif terhadap produk dairy, jadi aku lebih memilih plant-based milk seperti oat milk,” katanya.