
Sejumlah massa demo di depan Gedung DPR, tepatnya di Gerbang Pancasila, Jakarta, Senin (14/7). Mereka mengajak DPR dan pemerintah diskusi soal RUU KUHAP yang kini sedang dibahas Komisi III DPR.
Mereka mengundang Ketua Komisi III DPR RI Habiburokhman; Menteri Hukum Supratman Andi Agtas; Wamen Hukum Eddy Hiariej; sampai Presiden Prabowo Subianto untuk berdebat mengenai substansi dari RUU KUHAP.

Pantauan di lokasi, massa telah berkumpul di depan gerbang. Imbasnya, gerbang kini tak bisa diakses untuk keluar-masuk Kompleks Parlemen.
Mereka menempelkan sejumlah poster bermuatan aspirasi. Mereka juga membawa sejumlah kursi yang disiapkan sebagai arena perdebatan nantinya.
Sebelum demo digelar, ajakan untuk debat sudah tersebar. Kabar itu juga sampai ke Habiburokhman.

Terkait ajak debat itu, Habiburokhman merespons dengan meminta mereka untuk masuk ke dalam gedung DPR RI dan mengutarakan aspirasinya di dalam ruang rapat Komisi III.
“Silakan datang nih, ini kan rumah rakyat, rumah mereka. Datang ke sini memberikan lagi aspirasinya seperti apa? Mereka bilang ‘Pak Habiburokhman aja yang ke sana’. Lah kan saya cuma sendiri, nggak mungkin dong,” ucapnya di dalam ruang rapat Komisi III, Senin (14/7).
“Ini kan apa namanya pembahasan undang-undangnya ini kan oleh komisi. Percuma ngomong dengan Habiburokhman sendiri. Lebih baik datang kesini ngomong semua partai ya insyaallah hadir,” tambah dia.
Menurut Habiburokhman, draf RUU KUHAP masih bisa berubah. Karena itu, Komisi III masih terbuka untuk segala masukan.
“Kasihan mereka panas-panasan di luar padahal ini rumah mereka. Saya bilang kalau mau hadir silakan di sini. Atau mau mengikuti pembahasan undang-undang ini, di atas selama tempatnya memungkinkan, silakan saja. Kalau perlu kita nanti sama-sama beli gorengan dari kantin kan,” ucap dia.
“Kita berikan kesempatan yang luas. Silakan. Jadi itu kami berikhtiar semaksimal mungkin ini terbuka dan bisa diikuti. Lalu dan kami membuka diri kalau ada yang ingin memberikan masukan,” tambahnya.

Terkait ajakan Habiburokhman, massa menolak ajakan itu. Katanya, ajakan Habiburokhman tersebut tak disertai undangan resmi.
“Undangan resmi enggak ada mas,” ucap Sekjen PBHI, Gina Sabrina saat dihubungi.
“Duluan kami undang debat publik dan ada undangan resminya,” tambahnya.