Tim kuasa hukim Nikita Mirzani mendapat teguran keras dari Hakim Ketua Pengadilan Negeri Jakarta Selatan, Khairul Soleh. Teguran itu disampaikan hakim dalam sidang kasus dugaan pemerasan dan tindak pidana pencucian uang (TPPU) pada Kamis (28/8).
Berawal ketika kuasa hukum Nikita Mirzani, Fahmi Bachmid, diberikan kesempatan untuk bertanya kepada saksi, Melvina Husyanti. Fahmi terlihat penasaran dengan Melvina yang mengaku dapat pengancaman dari dokter Oky Pratama.
"Siapa yang mengancam? Dokter Oky mengancam seperti apa?" cecar Fahmi Bachmid kepada saksi.
"Tadi sudah dijawab Yang Mulia," kata jaksa menanggapi pertanyaan Fahmi yang dianggap berulang.
Fahmi tak terima dengan sikap JPU yang menyelak pertanyaannya. Hakim meminta kedua belah pihak untuk lebih tenang di persidangan.
"Kami ingatkan, tolong kalau sudah ditanyakan tidak perlu ditanyakan lagi," ujar Hakim Ketua.
Namun, Fahmi kedapatan hakim masih terus mengulang pertanyaan yang sama. Dengan tegas, Khairul Saleh minta Fahmi mendengarkannya terlebih dahulu.
"Sebentar!" kata Khairul dengan nada tinggi.
"Saya ingatkan, ya, saudara saksi, kalau pertanyaannya sudah dijawab, tinggal dibilang sudah dijawab, kalau tidak tahu, ya, bilang tidak tahu," lanjutnya.
Kemudian sidang kembali dilanjutkan. Melvina mengungkapkan ucapan Oky Pratama yang membuatnya merasa terancam.
"Ada kalimat, 'kalau Nikita Mirzani sudah koar-koar tidak ada yang tidak hancur, mending kamu hubungi sekarang deh Nikita'," ucap Melvina.
Kalimat itu yang rupanya mendorong Melvina untuk menghubungi Nikita Mirzani. Hingga akhirnya, Nikita meminta Rp 15 Miliar agar berhenti membicarakan produk skincare milik Melvina.
"Atas kesadaran sendiri (hubungi Nikita), habis itu aku menyebut 'bantu aku'. (Kata Nikita Mirzani) 'Boleh, bayar tapi' pada saat itu dia minta Rp 15 M," ucap Melvina.
Melvina mengaku tak menyanggupi harga yang diminta Nikita Mirzani. Dia kemudian melakukan negosiasi menjadi Rp 2 miliar.
"Saya negosiasi atas arahan dokter Oky, saya enggak mampu, keuangan saya jelek banget. Saya tawar Rp 2 M, tapi dia tidak mau. Kemudian saya naikin Rp 3 M dia juga tidak mau," pungkasnya.
Pada akhirnya Melvina tidak memberikan uang sep...