Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Karawang, Ferry Muharam, menyebut banjir kali ini melanda enam desa dan dua kelurahan dari tiga kecamatan, yakni Telukjambe Barat, Telukjambe Timur dan Karawang Barat.
Banjir terparah terjadi di Desa Mekarmulya dan Karangligar dengan ketinggian air mencapai 1,7 hingga 2 meter.
"Total ada 2.246 jiwa terdampak banjir dari 1.378 KK (Kartu Keluarga)," ucap Ferry, Selasa (8/7).
Banjir awalnya menerjang Desa Karangligar sejak Senin (7/7) malam akibat luapan air dari Sungai Cibeet dan kawasan industri.
"Karena intensitas hujan serta limpasan air dari kawasan, sehingga sebarannya semakin meluas dan ini berpengaruh," ujar Ferry.
Sejauh ini, kata dia, petugas sudah disiagakan di sejumlah posko pengungsian. Bantuan logistik pun sudah didistribusikan kepada warga terdampak.
"Bantuan logistik sudah dikirim. Saat ini kami masih fokus melakukan evakuasi menjemput warga terdampak," tandasnya.
18 Tahun Bertahan dari Banjir
Kepala Dusun 1 Pangasinan Desa Karangligar, Parman, mengatakan banjir tahunan di desanya sudah terjadi sejak tahun 2007.
"Banjir udah dari 18 tahun terjadi dan warga kita sudah terbiasa," ucap Parman.
Saking terbiasanya, ia menyebut mental warga sudah teruji dalam menghadapinya. Perabot rumah diganti berbahan plastik, dan rumah-rumah tidak lagi menggunakan lemari kayu, sofa, atau meja besar.