Sekitar 475 orang ditangkap petugas imigrasi Amerika Serikat (AS) dalam sebuah penggerebekan di pabrik baterai Hyundai-LG yang sedang dibangun di negara bagian Georgia, Kamis (4/9). Lebih dari 300 di antaranya merupakan warga Korea Selatan.
Dikutip dari AFP, penggerebekan ini disebut merupakan yang terbesar di bawah kampanye anti-imigran nasional Presiden Donald Trump.
Rekaman penggerebekan yang dirilis oleh otoritas AS menunjukkan para pekerja yang ditahan, diborgol dan dirantai di pergelangan kaki mereka, lalu dinaikkan ke dalam bus.
Penggerebekan tersebut bermula dari penyelidikan atas tuduhan praktik ketenagakerjaan yang melanggar hukum dan kejahatan federal yang serius di pabrik Hyundai Motor-LG Energy Solution, ungkap Steven Schrank, agen khusus Investigasi Keamanan Dalam Negeri di Atlanta, kepada wartawan pada hari Jumat (5/9).
"Ini bukan operasi imigrasi di mana agen memasuki lokasi, mengumpulkan orang-orang, dan menempatkan mereka di dalam bus," kata dia dalam kesempatan tersebut.
"Ini merupakan investigasi kriminal selama beberapa bulan," sambungnya.
Menteri Luar Negeri Korea Selatan Cho Hyun mengatakan dalam pertemuan darurat di Seoul bahwa lebih dari 300 orang diyakini merupakan warga negaranya.
"Kami sangat prihatin dan merasa sangat bertanggung jawab atas masalah ini," kata Cho.
Schrank mengatakan bahwa mereka yang ditangkap berada secara ilegal di Amerika Serikat dan bekerja secara ilegal. Ia mengatakan mereka yang ditahan telah diserahkan ke Imigrasi dan Penegakan Bea Cukai untuk kemungkinan dideportasi.
Ketika ditanya tentang penggerebekan tersebut oleh para wartawan di Gedung Putih, Trump berkata "Saya akan mengatakan bahwa mereka adalah imigran ilegal, dan ICE (Immigration and Customs Enforcement) hanya menjalankan tugasnya."
Pabrik tempat penggerebekan memproduksi baterai untuk kendaraan listrik.
Terpisah, LG Energy Solution mengatakan pada hari Sabtu bahwa 47 karyawannya telah ditangkap. Sebanyak 46 warga Korea Selatan dan satu warga Indonesia.
Perusahaan itu juga mengatakan sekitar 250 dari mereka yang ditangkap diyakini bekerja untuk kontraktornya, dan sebagian besar adalah warga Korea Selatan.
"Perjalanan bisnis ke AS akan ditangguhkan untuk sementara waktu kecuali benar-benar diperlukan," kata juru bicara perusahaan tersebut.
"Mereka yang saat ini bertugas di AS akan segera pulang atau tetap siaga di akomodasi mereka, dengan mempertimbangkan spesifikasi situasi kerja mereka," sambungnya.
Pihak Hyundai mengatakan pada hari Jumat bahwa mereka memahami bahwa tidak satu pun dari mereka yang ditahan dipekerjakan langsung oleh perusahaan tersebut.
Kembali ke Schrank, dia mengatakan beberapa dari mereka yang ditahan telah melintasi perbatasan AS secara ilegal, sementara yang lain tiba dengan visa yang melarang mereka bekerja atau telah melampaui batas waktu visa kerja mer...