
Operasi Patuh Jaya 2025 resmi digelar. Di hari pertamanya, Polda Metro Jaya sudah mencatat ribuan pelanggaran lalu lintas. Sebagian besar ditindak melalui sistem tilang elektronik (ETLE).
Kabag Binopsnal Ditlantas Polda Metro Jaya, Kompol Robby Hefados merinci total pelanggaran yang ditindak pada hari pertama mencapai 3.622 perkara. Dari jumlah itu, sebanyak 1.920 perkara ditindak menggunakan ETLE.
“Hasil penindakan pelangaran lalu lintas 3.622 perkara,” ujar Robby
Diluar penindakan ETLE, sebanyak 1.583 diberikan teguran langsung, termasuk 69 perkara di dalamnya yang ditilang secara manual.
Pelanggar terbanyak masih didominasi pengendara sepeda motor.
“Tidak menggunakan helm SNI 982 perkara, dan melawan arus 190 perkara,” ujar Robby.

Sementara untuk pelanggaran kendaraan roda empat (R4), tercatat 474 pengendara tidak menggunakan sabuk pengaman, 4 pelanggaran karena menggunakan handphone saat berkendara, dan terdapat 2 kasus kecelakaan lalu lintas.
Operasi ini dijalankan oleh tiga satuan tugas (satgas) berbeda. Satgas Preemtif melakukan pembinaan dan penyuluhan ke sekolah seperti SMA 38 Jakarta, Stasiun KRL STKA Palmerah, hingga pusat keramaian di Pasar Benhil.
Satgas Preventif bertugas mencegah pelanggaran melalui pengaturan lalu lintas dan patroli rutin yang ditingkatkan.
Sedangkan Satgas Gakkum melakukan penegakan hukum dengan metode hunting system, terutama di titik-titik rawan pelanggaran seperti ruas Jalan Asia Afrika, Sudirman-Thamrin, DI Panjaitan, Tomang, dan Benyamin Sueb.
Operasi Patuh Jaya 2025 ini masih akan berlangsung hingga 14 hari ke depan, mulai 14 Juli-27 Juli 2025.