Istanbul (ANTARA) - Kantor Media Pemerintah Gaza mengatakan bahwa Israel hanya mengizinkan 109 truk memasuki Jalur Gaza pada Selasa, tetapi sebagian besar dijarah di tengah sengkarut keamanan yang semakin buruk.
"Hari ini, 109 truk dapat masuk ke Gaza, sebagian besar dijarah dan karena kekacauan keamanan sistematis yang sengaja diberlakukan oleh Israel,” kata kantor tersebut dalam sebuah pernyataan.
Kantor itu menambahkan bahwa tujuan Israel adalah “menyabotase distribusi bantuan dan menghilangkan bantuan bagi warga sipil sebagai bagian dari rekayasa kekacauan dan kelaparan.”
Kantor tersebut menekankan bahwa operasi penerjunan bantuan udara gagal menjangkau mereka yang membutuhkan, dengan "empat dari enam bantuan melalui udara mendarat di wilayah yang dikuasai militer Israel atau di lingkungan tempat warga sipil diperintahkan untuk mengungsi."
Baca juga: Australia sebut bantahan Israel soal kelaparan di Gaza tak masuk akal
Mereka yang berada di wilayah tersebut akan menjadi target langsung dan dibunuh sehingga bantuan lewat udara tidak hanya sia-sia tapi juga membahayakan rakyat yang kelaparan.
Kantor Media itu menekankan bahwa Gaza membutuhkan setidaknya 600 truk bantuan dan bahan bakar setiap hari untuk memenuhi kebutuhan warga sipil.
Israel telah memberlakukan blokade di Gaza selama 18 tahun dan sejak 2 Maret telah menutup semua penyeberangan, menghalangi masuknya konvoi bantuan, dan mengabaikan seruan internasional untuk membukanya kembali.
Baca juga: Inggris bakal akui Palestina jika Israel tak perbaiki kondisi Gaza
Sedikitnya 147 orang telah meninggal karena kelaparan sejak Oktober 2023, termasuk 88 anak-anak, menurut data Kementerian Kesehatan Gaza.
Hal ini terjadi ketika Israel pada Minggu (27/7) mengumumkan rencana untuk jeda pertempuran sementara yang terlokalisasi guna memungkinkan pengiriman bantuan melalui koridor aman yang telah ditentukan di tengah meningkatnya tuduhan bahwa tindakan tersebut merupakan upaya untuk menutupi perannya dalam bencana kemanusiaan yang semakin memburuk di Gaza.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Korban tewas akibat serangan Israel di Jalur Gaza lampau 60.000 orang
Baca juga: Saatnya dunia ubah derita jadi kebangkitan baru Palestina
Penerjemah: Yoanita Hastryka Djohan
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.