
Perusahaan Anhui Anwa New Energy Technology yang didukung oleh Chery telah mengeluarkan sampel rekayasa pertama Solid-State Battery (SSB) untuk mobil listrik. Baterai Anwa generasi pertama ini punya kepadatan energi sebesar 300 Wh/kg.
Dikutip dari laman CarNewsChina, Chery New Energy menguasai 9,89 persen saham Anhui Anwa New Energy Technology. Selain itu, Gotion High-Tech turut memegang 5,89 persen saham di perusahaan tersebut.
Baterai yang diluncurkan pada 4 Juli 2025 ini memantikkan standar baru “Tanpa Api Tanpa Ledakan”. Sehingga dianggap mampu memberikan keamanan dan tingkat keselamatan lebih baik.
Soal produksi, pabrik baterai Anwa mengadopsi pasokan rantai komponen secara menyeluruh. Adapun integrasi delapan fungsi dalam fase produksi meliputi pelapisan otomatis kutub sel baterai positif dan negatif, komposit diafragma elektroda, dan penyegelan panas dinamis.

Panjang jalur produksi mencapai 35 meter dengan rencana kapasitas produksi 1,25 GWh dengan kecepatan produksi 20 m/menit. Tahapan produksi pada pabrik Anwa lebih efisien 20 persen.
Keunggulan baterai solid-state terletak pada kepadatan energinya, tahap awal yang baru meluncur punya densitas energi 300 Wh/kg. Nantinya, generasi kedua diproyeksikan punya kepadatan energi 400 Wh/kg. Anwa merencanakan akan memulai perakitan massal baterai generasi ketiga pada 2027 dengan kepadatan energi 500 Wh/kg.
Chery belum mengumumkan baterai SSB terbarunya tersebut akan disematkan pada model Chery yang mana. Namun, ada crossover listrik Chery Exeed Exlantix ET tertangkap kamera sedang melintas di China.
Baterai yang paling populer digunakan oleh ragam mobil listrik di dunia ada dua, yakni Lithium Iron Phosphate (LFP) dan Lithium-ion dengan katoda NCM. Mayoritas mobil listrik asal Tiongkok mengadopsi baterai LFP karena lebih terjangkau dan memiliki tingkat keamanan lebih baik.