
Semua orang termasuk anak-anak harus mengonsumsi cairan yang cukup setiap harinya demi mengoptimalkan tumbuh kembangnya. Kebutuhan cairan harian anak bisa berbeda-beda tergantung usia, jenis kelamin, berat badan, hingga aktivitasnya sehari-hari.
Dikutip dari laman Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), berikut kebutuhan cairan harian pada bayi hingga remaja:
Usia 0–6 bulan: 700 mL/hari
Usia 7–12 bulan: 800 mL/hari
Usia 1–3 tahun: 1.300 mL/hari
Usia 4–8 tahun: 1.700 mL/hari
Usia 9–13 tahun: 2.400 mL/hari pada laki–laki dan 2.100 mL/hari pada perempuan
Usia 14–18 tahun: 3.300 mL/hari untuk anak laki–laki dan 2.300 mL/hari untuk perempuan
Cairan bisa didapatkan lewat makanan atau pun minuman. Cairan dari minuman juga dapat berasal dari air putih, susu, atau jus buah segar tanpa tambahan gula. Pada beberapa kondisi, anak memerlukan cairan yang lebih banyak, misalnya ketika berolahraga, cuaca yang panas/sangat dingin, atau saat berpergian jauh.
Cairan tubuh yang kurang menyebabkan dehidrasi yang bervariasi dari ringan sampai berat. Apa saja gejalanya?
Pahami Gejala Dehidrasi pada Anak Berdasarkan Tingkatannya

Menurut dokter spesialis anak, dr. Attila Dewanti, SpA(K), penting bagi anak untuk tidak kekurangan cairan atau dehidrasi. Sebab dehidrasi akan mengganggu keseimbangan tubuh anak dan membuat organ tubuh tidak bisa menjalankan fungsinya dengan normal. Dehidrasi ada tiga derajatnya, yaitu ringan, sedang, dan berat.
Pada gejala ringan, Anda dapat melihat kondisi anak yang mulai malas-malasan. Kemudian bisa bertambah menjadi dehidrasi sedang ketika si kecil sudah mulai lemas dan mengantuk.
"Nah, kalau dehidrasi berat, anak sudah benar-benar tidak ada tenaga. Biasanya kita bisa pencet dari turgor kulit," ucap dr. Attila dalam acara media gathering '#LangkahAwalIbu' bersama Cap Kaki Tiga Anak di Pacific Place, Jakarta, Selasa (8/7).
Bila turgor kulit dipencet lalu kulit kembali ke bentuk normal, maka anak terhidrasi dengan baik. Sebaliknya, bila setelah dipencet kulitnya lemas seperti keriput, maka patut diwaspadai ia telah mengalami kekurangan cairan.
Anda juga dapat memperhatikan gejala lain dehidrasi seperti rasa haus, berkurangnya produksi urine, urine berwarna pekat, mata cekung, hingga penurunan kesadaran. Bayi kecil yang tidak dapat menyampaikan keluhan umumnya menjadi rewel dan haus. Jika tidak ditangani, bayi dapat menjadi lemas, cenderung tidur, dan tidak responsif.
Lantas, bagaimana penanganan anak yang mulai menunjukkan gejala dehidrasi?
"Berikan cairan minum, jadi kalau bisa minum air putih, itu penting sekali supaya dia tidak sampai dehidrasi," ucap dokter yang praktik di Brawijaya Hospital Antasari itu.
Jadi, yuk pastikan kebutuhan cairan si kecil terpenuhi setiap hari, agar bisa mencapai pertumbuhan dan perkembangan yang optimal, Moms!