
Kepala Otorita IKN (OIKN) Basuki Hadimuljono bicara terkait kehadiran PSK di sekitar Ibu Kota Nusantara (IKN). Ia mengungkap ada 8 warung yang sudah dirobohkan sejak Ramadan lalu.
“Memang itu kami bersama APH sejak Ramadan kemarin. Ramadan kemarin masih ada. Kami ada delapan warung remang-remang sudah kami robohkan,” kata Basuki saat rapat kerja bersama Komisi II DPR RI di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta pada Selasa (8/7).
Usai rapat, Basuki menjelaskan, bahwa warung-warung di itu bukan berada di IKN. Namun di Kecamatan Sepaku yang berjarak 3 km dari IKN.
“Jadi memang bukan di IKN-nya bos. Kalau di IKN-nya enggak, itu di daerah Sepaku di Kecamatan Sepaku waktu itu yang sekarang sudah berkembang. Yang saya tahu pada waktu Ramadan, itu ada prostitusi itu kemudian kami gabungan, dengan kepolisian, Satpol PP kemudian deputi pengendalian pembangunan, kami sendiri turun. Ada 8 warung yang kami selesaikan waktu itu,” ucap dia.
“Kalau yang ada yang online sekarang ternyata itu recycle informasinya. Sebelumnya itu ada, nah sekarang di-recycle. Menurut deputi pengendalian kami, ‘oh itu recycle Pak, sekarang sudah enggak ada’,” jelasnya.
Basuki pun mengatakan, bila ada praktik prostitusi lagi di sekitar IKN, pasti akan ditindak oleh OIKN bersama aparat penegak hukum.
“Kalau memang ada ya pasti kami tindak. Tapi kalau saya laporan dari deputi kami, itu recycle. Tapi kalau ada pasti kita tindak,” tutupnya.

Sebelumnya, informasi terkait keberadaan PSK ini disampaikan oleh Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara. Dari tiga kali operasi penertiban sepanjang 2025, mereka menemukan puluhan wanita yang diduga merupakan PSK.
"Operasi pertama petugas tertibkan dua orang pelaku, dan operasi kedua 32 orang ditertibkan, serta operasi ketiga 30 orang ditertibkan," ujar Kepala Satpol PP Kabupaten Penajam Paser Utara Bagenda Ali dikutip dari Antara, Senin (7/7).
Keterangan yang didapat, praktik prostitusi kebanyakan dilakukan secara daring atau online menggunakan aplikasi media sosial. Para PSK tersebut menyewa kamar penginapan dengan tarif Rp 300 ribu per malam.
"Pelaku prostitusi itu tawarkan jasa dengan harga antara Rp 400 ribu hingga Rp700 ribu sekali kencan," kata Bagenda.
Selain online, diduga warung pangku juga menjadi modus dari praktik prostitusi di IKN.

"Online-nya yang mendominasi. Offline itu di daerah Kecamatan Pemaluan, Kecamatan Muan, tapi dia berdekatan dengan tim. Dia modusnya pakai warung pangku," ujar Kepala Bidang Ketertiban Umum dan Ketenteraman Masyarakat Satpol PP PPU, Rahmadi pada Senin (7/7).
Jadi, para PSK itu bekerja sama dengan pihak warung kopi di Kecamatan Sepaku. Di warung itu kemudian dibangun sekat-sekat yang dijadikan kamar untuk bercinta.
"Nah, kalau offline itu, dia modusnya menjajakan kopi-kopi di pinggir jalan. Tapi di warung itu, dia punya sekat-sekat kamar. Dan bisa dibedakan, ciri-cirinya warung yang murni jualan kopi dengan kopi plus bisa dibedakan," urainya.
Pramunikmat atau PSK itu berasal Samarinda, Balikpapan, Bandung, Makassar, dan Yogyakarta. Setelah dilakukan pembinaan, pelaku praktik prostitusi yang berasal dari luar daerah diminta segera meninggalkan wilayah Kabupaten Penajam Paser Utara dalam waktu dua hingga tiga hari.