Liputan6.com, Jakarta - Ginjal merupakan organ penting yang berfungsi menyaring racun dan zat sisa dari dalam tubuh. Namun, banyak orang tidak menyadari bahwa kebiasaan sehari-hari yang terlihat sepele justru bisa menjadi tiket menuju gagal ginjal.
Internist Konsultan Ginjal Hipertensi, dr. Decsa Medika Hertanto, Sp.PD menegaskan bahwa gaya hidup tidak sehat masih menjadi penyumbang utama kerusakan ginjal. "Mager, jarang minum, suka asin. Kedengarannya sepele, tapi itu tiket menuju gagal ginjal," ujarnya.
Menurut pengalaman klinisnya, ada lima kebiasaan yang paling sering ditemui pada pasien gagal ginjal.
1. Konsumsi Obat Nyeri Jangka Panjang
Obat pereda nyeri atau analgesik memang sering digunakan untuk mengatasi keluhan, mulai dari sakit kepala hingga nyeri otot. Namun, penggunaan dalam jangka panjang bisa mengiritasi ginjal.
"Kalau keseringan, obat nyeri ini bisa mengiritasi ginjal sampai menurunkan fungsinya," kata dr. Decsa. Karena itu, obat nyeri sebaiknya hanya digunakan sesuai kebutuhan dan dengan pengawasan dokter.
2. Terlalu Banyak Konsumsi Garam
Makanan asin masih menjadi favorit banyak orang Indonesia. Padahal, konsumsi garam yang berlebihan bisa merusak ginjal secara perlahan.
"Rata-rata, orang Indonesia bisa makan garam lebih dari 15 gram per hari, padahal batas sehatnya di bawah 5 gram," kata dr. Decsa. Asupan garam berlebih tidak hanya membebani ginjal, tapi juga meningkatkan risiko hipertensi.
Tekanan darah tinggi dalam jangka panjang bisa merusak pembuluh darah kecil di ginjal dan memicu gagal ginjal kronis.
3. Kurang Minum Air Putih
Kurangnya asupan cairan membuat ginjal tidak bisa bekerja optimal dalam membuang racun. Kondisi ini dapat memicu penumpukan zat sisa metabolisme di tubuh.
"Air putih itu penting banget untuk membantu ginjal membuang sampah dan racun," ujar dr. Decsa.
Idealnya, orang dewasa minum sekitar 2 liter atau 8 gelas air per hari, meski kebutuhan bisa berbeda tergantung aktivitas dan kondisi kesehatan.
4. Mengabaikan Hipertensi dan Diabetes
Hipertensi dan diabetes merupakan penyebab utama gagal ginjal. Namun, banyak pasien justru menganggap kedua penyakit ini biasa saja sehingga malas minum obat.
"Karena banyak yang nganggep hipertensi dan diabetes itu normal, jadi obatnya males diminum. Padahal, dua penyakit ini adalah penyebab utama gagal ginjal," ujar dr. Decsa.
Mengontrol tekanan darah dan gula darah sangat penting untuk menjaga kesehatan ginjal. Pemeriksaan rutin dan kepatuhan minum obat menjadi kunci pencegahan.
5. Malas Bergerak (Mager)
Gaya hidup kurang gerak atau sedentari berisiko menimbulkan sindrom metabolik, yang meliputi obesitas, hipertensi, hingga diabetes. Ketiganya berkontribusi besar terhadap kerusakan ginjal.
"Mager bikin sindrom metabolik yang berujung pada hipertensi dan diabetes. Ujung-ujungnya, ginjal ikut kena," kata dr. Decsa.
Aktivitas fisik ringan seperti jalan kaki 30 menit sehari bisa membantu menurunkan risiko tersebut dan menjaga kesehatan ginjal lebih lama.
Ginjal Rusak Diam-Diam
Kerusakan ginjal sering kali tidak menimbulkan gejala di awal. Hal ini membuat banyak orang baru menyadarinya ketika kondisi sudah parah.
"Ingat ya, ginjal itu pendiam, tapi bisa rusak diam-diam gara-gara kebiasaan kita sendiri," pungkas dr. Decsa.