Liputan6.com, Jakarta Lebih dari setahun setelah kepergiannya dari kursi pelatih Barcelona, Xavi Hernandez masih belum kembali ke dunia kepelatihan. Mantan gelandang dan pelatih Blaugrana itu memilih untuk tidak terburu-buru mengambil pekerjaan baru, meskipun beberapa klub besar di La Liga telah menunjukkan ketertarikan.
Keputusan Xavi untuk tetap ‘menganggur’ bukan karena kurangnya tawaran. Justru sebaliknya, pria berusia 45 tahun itu dikabarkan menolak sejumlah proposal menarik dari tim-tim papan atas Spanyol.
Sikap ini membuat banyak penggemar Barcelona kembali menaruh hormat kepadanya, sebuah bentuk kesetiaan langka dalam dunia sepak bola modern.
Di tengah era baru bersama Hansi Flick, para pendukung Blaugrana masih memikirkan warisan yang ditinggalkan oleh tokoh-tokoh sebelumnya. Xavi adalah satu di antara sedikit mantan pemain yang kembali untuk memimpin tim, dan kini ia memperlihatkan bentuk lain dari komitmennya terhadap klub masa kecilnya itu.
Tolak Klub La Liga karena Hormat pada Barcelona
Menurut laporan eksklusif Marca, Xavi Hernandez sengaja menolak setiap tawaran melatih dari klub La Liga. Sejumlah klub dikabarkan mendekati sang pelatih dalam setahun terakhir, namun semua pendekatan itu dengan cepat ditolak oleh pihak Xavi.
"Mantan pelatih Barcelona tersebut dilaporkan menolak untuk melatih klub lain di Spanyol karena menghormati institusi Camp Nou," tulis Marca.
"Meskipun dipecat oleh klub Catalan tersebut lebih dari setahun yang lalu, Xavi telah menegaskan bahwa kesetiaannya tetap teguh pada Barcelona," sambung Marca
Keputusan tersebut menuai pujian dari banyak kalangan, khususnya fans Barcelona yang melihat tindakan ini sebagai bukti kesetiaan sejati. Tidak ada klub yang disebutkan secara spesifik dalam laporan itu, namun disebutkan bahwa tawaran tersebut cukup besar dan menjanjikan proyek jangka panjang yang menarik.
Belum Menutup Pintu, Asal Bukan di Spanyol
Xavi disebut tidak menutup kemungkinan untuk kembali ke dunia kepelatihan dalam waktu dekat, tetapi ia menegaskan bahwa prioritasnya adalah bekerja di luar Spanyol. Ia sadar bahwa mengambil pekerjaan di klub La Liga lain bisa menodai hubungan emosional yang telah lama ia bangun bersama Barcelona.
"Namun, Xavi dikatakan yakin bahwa melatih klub La Liga lain akan bertentangan dengan semua yang ia perjuangkan, mengingat hubungannya yang telah lama bersama Barca," tulis Marca.
"Dilaporkan bahwa Tottenham Hotspur mempertimbangkan Xavi sebagai target setelah Ange Postecoglou pergi, tetapi hal itu tidak membuahkan hasil," tulis Marca. Tottenham akhirnya memilih Thomas Frank untuk jadi manajer baru.