
MANADO - Harga beras yang dalam beberapa pekan terakhir terus mengalami kenaikan, ternyata bukan hanya menimbulkan keluhan di tengah masyarakat. Ada juga warga yang mendukung terjadinya kenaikan harga beras, karena dianggap sebagai momen keuntungan untuk para petani.
Nancy, salah satu warga asal Minahasa, mengaku jika naiknya harga beras justru menguntungkan bagi keluarganya yang merupakan keluarga petani. Menurutnya, ayahnya yang seorang petani sawah, akan diuntungkan jika harga beras naik.
"Mungkin momen ini akan jadi hal yang baik untuk kami keluarga petani karena akan mendapatkan keuntungan sedikit," kata Nancy.
Senada diungkapkan Martin, warga Manado. Menurutnya, kenaikan harga beras hanya terjadi pada skala kecil karena menyasar beras premium. Kenaikannya pun menurut Martin belum terlalu besar karena hanya Rp 2.000 per kilogram.
"Dibandingkan harga rokok, mungkin kenaikan harga beras ini tak seberapa," ujar Martin.
Sementara, warga yang mengeluhkan kenaikan harga beras beralasan jika hal itu membuat pengeluaran keluarga semakin besar.
Linda, seorang ibu rumah tangga dengan dua anak mengatakan jika setiap hari dia memasak beras untuk makan keluarga sebanyak 1,5 liter atau berkisar di satu kilogram lebih.
Menurutnya, dengan adanya kenaikan mencapai Rp 2.000 per kilogram, maka perhitungannya dalam satu bulan ada pengeluaran tambahan sebesar Rp 60 ribu di keluarganya.
"Belum lagi harga-harga lain yang sudah mulai menyusul naik, pasti pengeluarannya jadi lebih besar lagi. Jadi kalau ada orang bilang tak terlalu berpengaruh, mungkin dia masih belum berkeluarga atau memang dia punya banyak uang," kata Linda.
Sebelumnya, Anggota DPRD Provinsi Sulawesi Utara (Sulut), Hi Amir Liputo, mengaku banyak warga yang mulai mengeluhkan persoalan kenaikan harga beras kepada dirinya. Untuk itu, dia mendesak Pemerintah Provinsi Sulut untuk segera mengambil langkah serius terkait hal ini.
"Kami minta dan sangat memohon agar pak Gubernur dan jajarannya serta Bulog bisa mencarikan solusi akan hal ini. Harga dan stok harus stabilkan. Mungkin dengan operasi pasar," kata Amir.
Menurut Amir, selain harga beras yang naik, saat ini juga ada kecenderungan beras SPHP yang biasa disalurkan oleh Bulog, juga ikut-ikutan menghilang. Hal ini olehnya harus segera ditangani karena akan menimbulkan permasalahan baru.
"Perlu ada operasi pasar agar kondisi ini jangan dibiarkan berlarut-larut. Jangan sampai ada masyarakat yang kesulitan karena ini cukup fatal karena berhubungan dengan kebutuhan utama," kata Amir kembali.