Liputan6.com, Jakarta Bayern Munchen akhirnya mendapatkan tambahan amunisi di lini serang yang sudah lama mereka incar: Luis Diaz. Pemain sayap asal Kolombia itu resmi hengkang dari Liverpool dalam kesepakatan yang mencapai 75 juta euro.
Saga transfer ini berlangsung panjang, dengan Liverpool sempat bersikukuh mempertahankan sang pemain. Namun, tekanan dari berbagai pihak, termasuk keinginan pribadi Diaz, membuat situasi berubah drastis.
Liverpool pada akhirnya memberi lampu hijau bagi Diaz untuk mengakhiri tur pramusim di Asia dan kembali ke Eropa guna merampungkan kepindahan. Ia langsung menandatangani kontrak hingga 2029 bersama raksasa Bundesliga.
Transfer ini tidak hanya mencuri perhatian karena nilainya, tapi juga karena dampak strategisnya bagi Bayern dan Liverpool di bursa transfer musim panas.
Alasan Bayern Tak Mau Gagal Lagi di Bursa Transfer
Bayern sudah cukup frustrasi di awal bursa transfer. Setelah gagal mendapatkan Florian Wirtz yang justru memilih pindah ke Liverpool, tekanan untuk mendatangkan pemain besar meningkat tajam.
Kehilangan sejumlah penyerang seperti Thomas Muller dan Leroy Sane semakin memperjelas kebutuhan akan pemain baru di lini depan. Kingsley Coman yang kerap cedera membuat ketergantungan di sisi kiri jadi terlalu besar.
Nama-nama lain sempat didekati, mulai dari Nico Williams, Bradley Barcola, hingga Jamie Gittens, namun semua upaya berakhir buntu. Max Eberl, yang bertanggung jawab atas urusan olahraga di Bayern, mendapat sorotan tajam karena belum juga merekrut pemain kelas dunia.
Barulah setelah Bayern mendalami niat Luis Diaz untuk meninggalkan Anfield, mereka mulai bergerak serius. Tawaran awal sempat ditolak, tapi klub Jerman itu tak menyerah.
Mengapa Liverpool Akhirnya Melepas Diaz?
Luis Diaz sebenarnya sudah menunjukkan niat untuk pergi sejak awal 2024. Ia menginginkan kontrak baru yang lebih baik, tetapi negosiasi tak kunjung mencapai kesepakatan.
Musim panas ini, ketika tidak ada lagi tawaran perpanjangan kontrak, niatnya untuk pergi semakin menguat. Meski demikian, sikap profesionalnya tetap terjaga; ia hadir di sesi latihan dan tidak menimbulkan konflik internal.
Ketika Bayern mulai menaikkan tawaran, Liverpool mulai melunak. Kepergian Diaz dipandang sebagai keputusan realistis mengingat tidak adanya kemajuan kontrak dan potensi pendapatan besar dari penjualan.
Selain itu, kedatangan pemain seperti Hugo Ekitike dan kemajuan pesat Rio Ngumoha membuat manajemen lebih tenang. Keinginan mendatangkan Alexander Isak dari Newcastle juga memberi jaminan kedalaman skuad di posisi serupa.
Dampak Finansial dan Strategis bagi Liverpool
Kesepakatan dengan Bayern dinilai menguntungkan bagi Liverpool secara finansial. Transfer Diaz menjadi salah satu penjualan terbesar mereka, sejajar dengan Luis Suarez ke Barcelona dan hanya di bawah Philippe Coutinho.
Dalam konteks aturan PSR, keuntungan dari penjualan Diaz yang diperkirakan mencapai £48 juta sangat berarti. Apalagi, penjualan lain seperti Jarell Quansah, Alexander-Arnold, dan Nat Phillips juga menyumbang profit yang signifikan.
Dana tersebut sangat membantu menutupi biaya transfer pemain baru seperti Wirtz, Ekitike, dan Frimpong, serta gaji mereka. Liverpool pun bisa tetap aktif di pasar tanpa melanggar regulasi keuangan.
Mereka juga dikabarkan akan kembali mengejar Isak, yang kini terbuka untuk hengkang dari Newcastle, serta mencari bek tengah baru sebagai pengganti Quansah.
Apa yang Didapat Bayern dari Diaz?
Luis Diaz bukan hanya transfer mahal, tetapi juga pemain berkualitas yang tengah berada di puncak performanya. Musim lalu, ia mencetak 13 gol dan mencatat lima assist di Premier League, capaian tertinggi selama berkarier di Inggris.
Gaya main Diaz yang mengandalkan pressing intens dan kemampuan menembus kotak penalti lawan cocok dengan filosofi Bayern. Ia tak hanya bermain di sisi kiri, tetapi juga fleksibel di posisi false nine atau lebih ke tengah.
Diaz dianggap sebagai upgrade signifikan dibanding transfer Sadio Mane beberapa musim lalu. Dengan usia 28 tahun dan kondisi fisik yang prima, dia diyakini bisa langsung memberikan dampak nyata di Bundesliga dan Liga Champions.
Kehadirannya jug...