Jakarta, CNBC Indonesia - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan melakukan sejumlah cara untuk menurunkan polusi udara. Dalam riset yang dilakukan Kementerian Lingkungan Hidup (KLH), sumber polusi udara di Jabodetabek berasal dari emisi kendaraan.
Koordinator Staf Khusus Gubernur DKI Jakarta Firdaus Ali mengungkapkan cara pertama yang akan dilakukan Pemprov DKI Jakarta adalah dengan menambah subsidi transportasi umum khususnya untuk Trans Jabodetabek.
"Nanti ada kebijakan Transjabodetabek berikan subsidi fantastis. Ini menarik orang meninggalkan kendaraan pribadi. Kita push dan pull," ungkap Firdaus di acara CNBC Indonesia dengan topik Merdeka Polusi di 25hours Hotel Jakarta The Oddbird, Jakarta, Rabu (30/7/2025).
Bukan hanya menambah subsidi Transjabodetabek, Pemprov DKI Jakarta akan menaikkan tarif dasar parkir. Ini dilakukan agar menghambat masyarakat Jakarta menggunakan kendaraan pribadi.
Foto: Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, Senin,14/7. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
Suasana langit perkotaan Jakarta berselimut kabut polusi, Jakarta, Senin,14/7. (CNBC Indonesia/Muhammad Sabki)
"Kita hambat orang tidak pakai kendaraan pribadi secara bersamaan ke kendaraan umum. Parkir akan dimahalkan untuk komitmen yang strong," sebutnya.
Lalu cara lainnya adalah dengan mengganti bus Transjakarta dari berbasis BBM menjadi listrik hingga meminta ASN/PNS DKI Jakarta mengganti kendaraan bensin ke listrik. Menurut dia, polusi udara sangat merugikan ekonomi Jakarta sebab kualitas udara yang buruk berdampak pada kenaikan penderita Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) hingga Kardiovaskular.
"Angka itu Rp 1,2 triliun itu besar, standing kita gunakan bersama, pemerintah, masyarakat, dan pelaku usaha. Angka itu 2,2% dari PDB Jakarta dan angka ini menantang dalam situasi sekarang," jelasnya.
(ras/wur)
[Gambas:Video CNBC]
Next Article Hari Ini! PNS DKI Jakarta Wajib Naik Transportasi Umum