TEMPO.CO, Jakarta - Ketua Komisi IV DPR Siti Hediyati Hariyadi alias Titiek Soeharto menanggapi gerakan memasang bendera One Piece menjelang peringatan Hari Ulang Tahun atau HUT ke-80 RI. Menurut Titiek, pemasangan bendara bajak laut dari serial anime Jepang itu tidak perlu ditanggapi secara berlebihan.
Titiek menilai adanya orang-orang yang memasang bendera One Piece menjelang peringatan Hari Kemerdekaan pada 17 Agustus bukan isu mendesak. Dia berujar masih ada banyak masalah lain yang membutuhkan perhatian para politikus Indonesia.
Baca berita dengan sedikit iklan, klik di sini
Indonesia, menurut Titiek, adalah negara besar yang tak perlu terganggu dengan pemasangan bendera bajak laut dari serial anime. "Kita negara besar, itu hanya masalah ecek-ecek yang enggak usah ditanggapi," kata putri mantan presiden Soeharto itu di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Jumat, 1 Agustus 2025.
Para politikus, kata Titiek, seharusnya memperhatikan masalah seperti banyaknya masyarakat miskin yang mesti diperhatikan negara agar bisa hidup sejahtera. "Masih banyak yang harus kita kerjakan untuk membangun negeri," ucap politikus Partai Gerindra tersebut.
Sebelumnya, Salah satu warga Kebayoran, Jakarta Selatan, Riki Hidayat, mengaku enggan untuk memasang bendera merah putih untuk merayakan Hari Kemerdekaan Republik Indonesia ke-80 tahun pada 17 Agustus 2025.
Pria 31 tahun itu mengatakan sudah sejak tiga tahun lalu memasang bendera setengah tiang setiap Hari Kemerdekaan RI. “Itu tanda berkabung, soalnya pemerintah kita semakin jauh dari asas demokrasi,” ujar Riki saat dihubungi pada Kamis, 31 Juli 2025.
Tahun ini, Riki tak lagi pasang bendera merah putih setengah tiang. Dia sudah berniat untuk pasang bendera anime One Piece di depan rumahnya di momen HUT RI ke-80. Riki mengatakan ia terinspirasi setelah ramai di media sosial warganet membagikan foto mengibarkan bendera One Piece di depan rumah. “Tidak apa-apa deh, paling dikira wibu sama orang lain,” kata dia. Wibu merupakan sebutan untuk orang non-Jepang yang sangat menyukai budaya Jepang, terutama anime dan manga.
Bendera One Piece, menurut Riki, punya makna yang dalam. Anime One Piece, kata Riki, berbicara tentang kebebasan yang bisa dimiliki oleh siapa pun. Karakter utama dari anime itu, Monkey D. Luffy, juga sosok yang pemberani dan memberontak terhadap penguasa yang suka berlaku sewenang-wenang. “Intinya adalah bebas dari penindasan,” ucap dia.
Wakil Ketua DPR Sufmi Dasco Ahmad menyatakan pemasangan bendera One Piece menjelang momen peringatan kemerdekaan sebagai upaya memecah belah bangsa. Menurut dia, fenomena ini bergerak secara sistematis. "Kami mendeteksi dan mendapat masukan dari lembaga-lembaga pengamanan memang ada upaya memecah belah persatuan dan kesatuan," kata politikus Partai Gerindra itu di kompleks parlemen Senayan, Jakarta pada Kamis, 31 Juli 2025.
Dinda Shabrina dan Novali Panji Nugroho berkontribusi dalam penulisan artikel ini