
Penyanyi Sezairi merilis single terbarunya bertajuk Kan Ku Nantikan pada 20 Juni 2025.
Berbeda dari lagu-lagunya sebelumnya, Kan Ku Nantikan mengambil perspektif bahwa cinta tak selalu manis.
“Betapa sulitnya untuk berkompromi dalam sebuah hubungan, atau untuk bertemu seseorang yang setara dalam hubungan. Aku merasa itu ada hubungannya dengan ego kita. Itu hal yang paling penting, jika kamu tidak menyadari egomu, maka hubungan akan berakhir, hubungan tidak akan berhasil,” kata Sezairi dalam keterangan tertulis yang diterima kumparan, belum lama ini.

Sezairi soal Hubungan Asmara dalam Lagu Kan Ku Nantikan
Meski lagu Kan Ku Nantikan menggambarkan mengenai bagian berat dalam suatu hubungan asmara, Sezairi berusaha membawa perspektif yang berbeda.
Sezairi bukan merespons hubungan dengan marah, menempatkan diri sebagai korban dalam sebuah konflik, atau larut pada energi negatif, tetapi justru menerima kenyataan atas semua yang terjadi.
Tak memaksakan hubungan dengan ego dan memanipulasi realita permasalahan yang ada.
“Saat kamu dalam situasi seperti itu, satu hal yang harus kamu lakukan adalah mencintai dirimu sendiri daripada berharap pada seseorang yang tak pasti. Berhenti menyalahkan diri dan mulai peduli pada diri sendiri, menerima kenyataannya,” tutur Sezairi.
Meski menyakitkan, menurut Sezairi, hal itu harus dilalui untuk mengetahui nilai-nilai dalam suatu hubungan.
“Mungkin kamu harus merelakannya dan suatu saat kembali lagu atau apa pun itu,” ucap Sezairi.

Sezairi dan Rambutan dalam Lagu Kan Ku Nantikan
Terkait proses pembuatan, Sezairi mendapatkan ide notasi lagu Kan Ku Nantikan secara spontan saat dia berada di kamar kecil.
Sezairi kemudian menyelesaikan lagu tersebut bersama Teddy Adhitya yang menjadi partner dalam menggarap album terbarunya.
Menariknya, Sezairi membuat lagu Kan Ku Nantikan seperti sebuah cerita penuh kenangan dengan latar tempat di bawah pohon rambutan.
“Lirik ‘kan ku nantikan wajahmu di bawah pohon rambutan tempat kita sering bertemu’ seperti sangat sederhana, tetapi memiliki metafora dan perasaan yang dalam. Seperti sebuah cerita yang natural,” ungkap Sezairi.
Sezairi menggambarkan bahwa rambutan adalah buah yang unik dengan karakter rasa asam manis, sesuai untuk menggambarkan sebuah hubungan yang mempunyai ‘rasa’ yang kompleks.
Menggunakan metafora dalam bahasa Indonesia juga membuktikan bagaimana Sezairi sangat dekat dengan akar kulturnya yang berasal dari Indonesia.
Meski lahir dan besar di Singapura, Sezairi tetap menjadikan bahasa Indonesia sebagai ekspresi kreatifnya yang organik.
Sezairi soal Aransemen Lagu Kan Ku Nantikan
Dari segi aransemen, Sezairi menghadirkan bassline yang tebal dan dominan dalam lagu Kan Ku Nantikan.
Tempo lagu itu seperti detak jam yang secara semiotika menggambarkan salah satu pihak dalam sebuah hubungan seringkali tak dapat berkompromi dengan waktu dan hubungan yang di ujung tanduk sangat genting tiap detiknya.
Sezairi merekam semua instrumen dalam lagu ini sendiri, terkecuali keyboard.
Sudah dapat didengar di seluruh digital streaming platform, lagu Kan Ku Nantikan akan masuk dalam album terbaru Sezairi yang dijadwalkan dirilis tahun ini.