
SEJARAH qurban Nabi Ibrahim adalah salah satu cerita paling penting dalam Islam. Kisah ini mengajarkan tentang ketaatan, keimanan, dan pengorbanan kepada Allah. Dengan bahasa yang mudah dipahami, mari kita pelajari kisah ini yang menjadi dasar ibadah qurban.
Apa Itu Qurban?
Qurban adalah ibadah menyembelih hewan ternak seperti kambing, domba, atau sapi untuk mendekatkan diri kepada Allah. Tradisi ini berawal dari sejarah qurban Nabi Ibrahim yang diabadikan dalam Al-Quran dan hadits shahih. Ibadah ini dilakukan umat Islam setiap Hari Raya Idul Adha.
Latar Belakang Nabi Ibrahim
Nabi Ibrahim adalah nabi yang sangat taat kepada Allah. Ia dikenal sebagai "Bapak Para Nabi" dan memiliki anak bernama Ismail. Allah menguji keimanan Nabi Ibrahim dengan perintah yang sangat berat, yaitu menyembelih putranya sendiri.
Kisah Qurban dalam Al-Quran
Sejarah qurban Nabi Ibrahim diceritakan dalam Surah As-Saffat ayat 100-107. Dalam ayat ini, Allah menceritakan bagaimana Nabi Ibrahim mendapat mimpi untuk menyembelih Ismail, putranya.
Ayat Al-Quran Terkait
Berikut adalah ayat dari Surah As-Saffat ayat 102:
فَلَمَّا بَلَغَ مَعَهُ السَّعْيَ قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَىٰ فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانْظُرْ مَاذَا تَرَىٰ ۚ قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ ۖ سَتَجِدُنِي إِنْ شَاءَ اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ
Artinya: "Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, Ibrahim berkata: 'Wahai anakku, sesungguhnya aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu, maka pikirkanlah apa pendapatmu!' Ia (Ismail) menjawab: 'Wahai ayahku, lakukanlah apa yang diperintahkan kepadamu; insya Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang-orang yang sabar.'"
Pengorbanan yang Digantikan
Ketika Nabi Ibrahim dan Ismail menunjukkan ketaatan penuh, Allah menghentikan perbuatan itu dan menggantikan Ismail dengan seekor domba. Hal ini dijelaskan dalam Surah As-Saffat ayat 107:
وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ
Artinya: "Dan Kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar."
Inilah awal mula ibadah qurban yang kita kenal sekarang.
Hadits Shahih tentang Qurban
Selain Al-Quran, hadits shahih juga menjelaskan pentingnya qurban. Dalam hadits riwayat Tirmidzi, Rasulullah SAW bersabda:
مَا عَمِلَ آدَمِيٌّ مِنْ عَمَلٍ يَوْمَ النَّحْرِ أَحَبَّ إِلَى اللَّهِ مِنْ إِهْرَاقِ الدَّمِ
Artinya: "Tidak ada amalan manusia pada hari Nahr (Idul Adha) yang lebih dicintai Allah daripada menyembelih hewan qurban." (HR. Tirmidzi)
Pelajaran dari Sejarah Qurban Nabi Ibrahim
Kisah ini mengajarkan beberapa pelajaran penting:
- Ketaatan kepada Allah: Nabi Ibrahim rela mengorbankan sesuatu yang sangat dicintainya demi Allah.
- Keimanan yang Kuat: Ismail menunjukkan keimanan dengan menerima perintah Allah dengan sabar.
- Rahmat Allah: Allah menggantikan Ismail dengan domba sebagai tanda kasih sayang-Nya.
Sejarah qurban Nabi Ibrahim menjadi pengingat bahwa pengorbanan dalam Islam bukan hanya tentang menyembelih hewan, tetapi juga tentang keikhlasan hati.
Mengapa Qurban Masih Relevan?
Hingga kini, umat Islam di seluruh dunia melaksanakan qurban setiap Idul Adha untuk mengenang sejarah qurban Nabi Ibrahim. Ibadah ini juga mengajarkan untuk berbagi kepada sesama, terutama kepada yang membutuhkan.
Kesimpulan
Sejarah qurban Nabi Ibrahim adalah kisah penuh hikmah tentang ketaatan dan keimanan. Dengan memahami kisah ini, kita bisa menjalankan ibadah qurban dengan lebih bermakna. Mari kita ambil pelajaran dari Nabi Ibrahim dan Ismail untuk selalu ikhlas dalam beribadah kepada Allah. (Z-10)