
Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Jakarta Selatan akan memfasilitasi kegiatan Perpustakaan Jalanan agar dialihkan ke Taman Langsat.
Langkah ini dilakukan setelah kegiatan tersebut sebelumnya digelar di Taman Literasi Christina Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan.
Kepala Satpol PP Jakarta Selatan, Nanto Dwi Subekti menjelaskan, pelarangan kegiatan di trotoar semata-mata demi menjaga ketertiban umum.
“Bahkan keberadaan perpustakaan jalanan tersebut digelar di luar Taman Literasi yaitu di trotoar,” ujar Nanto saat dihubungi kumparan, Sabtu (19/7).

“Di mana secara aturan tidak diperkenankan karena akan memancing para pedagang kaki lima untuk ikut menggelar dagangan. Trotoar diperkenankan untuk pejalan kaki,” lanjutnya.
Ia menambahkan, Satpol PP tidak menolak kehadiran Perpustakaan Jalanan, selama kegiatannya berada di lokasi yang sesuai.
“Pada prinsipnya kami tidak melarang perpustakaan jalanan, terlebih untuk menambah wawasan untuk masyarakat, tetapi pada tempat yang diperbolehkan,” jelas Nanto.

“Seperti di dalam taman atau ruang publik lainnya yang tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain,” sambungnya.
Nanto mengatakan, pihaknya siap memfasilitasi kegiatan tersebut di Taman Langsat, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Menurutnya, area taman itu lebih kondusif untuk aktivitas membaca.
“Kami akan memfasilitasi mereka ke dalam area Taman Langsat. Kalau di Taman Langsat ini kan tempatnya adem, nyaman buat membaca dan tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain,” ucapnya.
Ada Perpustakaan Resmi di Taman Literasi

Saat ditanya alasan tidak mengarahkan kegiatan ke dalam Taman Literasi, Nanto menyebut taman tersebut sudah memiliki fasilitas perpustakaan tersendiri yang dikelola secara resmi.
“Yang pertama, di dalam Taman Literasi sudah ada perpustakaan yang disiapkan oleh pengelola Taman Literasi. Kalau di dalam diperbolehkan oleh pengelola, silakan,” tutur Nanto.
“Pada prinsipnya kami jajaran Satpol siap membantu aktivitas masyarakat selagi tidak bertentangan dengan Peraturan Daerah dan juga tidak mengganggu aktivitas masyarakat yang lain,” lanjutnya.
Selain itu, Nanto juga mengharapkan dukungan dan partisipasi masyarakat dalam mewujudkan ketertiban.
“Kami harapkan dukungan dan partisipasi masyarakat untuk menciptakan ketenteraman dan ketertiban di masyarakat,” kata Nanto.

Ia juga mengatakan bahwa komunikasi dengan pengelola Perpustakaan Jalanan akan terus dilakukan.
“Kami akan coba berdialog dengan mereka seperti itu. Karena pada saat kejadian hanya bertemu dengan anggota,” ujarnya.
Sebelumnya, ramai sebuah video petugas Satpol PP yang menginspeksi kegiatan Perpustakaan Jalanan di kawasan Taman Literasi Christina Martha Tiahahu, Blok M, Jakarta Selatan.
Kepala Satpol PP DKI Jakarta Satriadi Gunawan menegaskan, tidak ada pengusiran atau pembubaran terhadap kegiatan tersebut.
“Oh ya, kalau di atas trotoar kan memang mengganggu ya, pengguna jalan, jadi ada hak yang ini gitu kan, kita sih memberikan pemahaman, makanya kan tidak ada tindakan apa-apa kan, kita cuma memberikan penjelasan,” kata Satriadi saat dihubungi kumparan.
Perpustakaan Jalanan dengan akun media sosial @perpusjalanan.jkt diketahui rutin membuka lapak baca di ruang terbuka, termasuk di sekitar Taman Literasi.
Namun, menurut Satriadi, penggunaan fasilitas umum seperti trotoar tetap perlu mengacu pada aturan ketertiban umum.
Belum ada keterangan dari pihak Perpustakaan Jalanan Jkt terkait informasi ini. kumparan sudah berupaya menkonfirmasi, namun belum ada jawaban.