ORGANISASI masyarakat sipil bidang hak asasi manusia, Amnesty International Indonesia, mengkritik pidato kenegaraan Presiden Prabowo Subianto di Sidang Tahunan Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) pada Jumat, 15 Agustus 2025. Dalam pidato tersebut, Prabowo meminta untuk terus dikritik.
Direktur Eksekutif Amnesty International Indonesia Usman Hamid menilai, sikap Prabowo selama ini tidak mencerminkan keterbukaan terhadap kritik. Maka dari itu, kata Usman, permintaan Prabowo dalam pidato kenegaraan hanya buah bibir saja. "Ini bertolak belakang dengan sikap dan fakta di lapangan," kata Usman melalui pesan singkat pada Jumat, 15 Agustus 2025.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
Dalam pidatonya, Prabowo menyatakan butuh koreksi, pengawasan, dan kritik sekaligus meminta pihak-pihak di luar pemerintahan agar jangan berhenti mengkritik. "Faktanya masih banyak warga mengalami kriminalisasi hanya karena bicara kritis," tutur Usman.
Amnesty International Indonesia mencatat ada 758 orang yang dijerat pasal-pasal ujaran kebencian dan pencemaran nama baik Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) dalam tujuh tahun terakhir. Menurut Usman, pasal-pasal tersebut kerap digunakan untuk menjerat orang yang bersuara kritis terhadap pemerintah.
Selain itu, pernyataan Prabowo terbuka terhadap kritik juga bertolak belakang dengan caran dia menanggapi unjuk rasa. Contohnya, Prabowo menyebut para koruptor membayar massa untuk demontrasi bertajuk 'Indonesia Gelap' dan 'Kabur Aja Dulu'.
Aksi Indonesia Gelap adalah rangkaian demonstrasi yang berlangsung di sejumlah kota pada Februari 2025. Gerakan itu memprotes sejumlah kebijakan Prabowo, termasuk soal pemangkasan anggaran hingga evaluasi program makan bergizi gratis.
Lima bulan setelah Aksi Indonesia Gelap, Prabowo menyindir gerakan tersebut. Dia menuding aksi itu didanai koruptor. "Mereka ingin Indonesia selalu gaduh, Indonesia selalu miskin. Ya koruptor-koruptor itu yang biayai demo-demo itu, Indonesia gelap," ujar Prabowo dalam sambutannya di Kongres Partai Solidaritas Indonesia (PSI) di Solo, Jawa Tengah, Ahad, 20 Juli 2025.
Prabowo juga menyebut ada pihak yang membayar pakar untuk berkomentar buruk soal situasi Indonesia. "Orang pintar berperan sebagai pemimpin tapi yang disebarkan adalah pesimisme, Indonesia gelap, kabur aja deh," ujar dia.