
Presiden Prabowo Subianto dijadwalkan meresmikan 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes) Merah Putih pada hari ini, Senin (21/7) besok. Dari 8.0000 Kopdes yang diresmikan, 103 di antaranya akan dijadikan model percontohan.
Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi mengatakan, Kopdes Merah Putih turut menggerakkan ekonomi di daerah. Menurutnya, Kopdes Merah Putih juga merupakan satu dari trisula pengentasan kemiskinan di era pemerintahan Prabowo yang akan diluncurkan sepanjang Juli 2025.
“Senjata pertama adalah kesehatan, senjata kedua adalah pendidikan, dan senjata ketiga adalah sosial-ekonomi,” kata Hasan dalam keterangannya, Senin (21/7).
Ketiga senjata itu terwujud masing-masing dalam Program Cek Kesehatan Gratis Sekolah, Sekolah Rakyat, dan Kopdes Merah Putih. Tiga program ini merupakan upaya dan komitmen serius pemerintah untuk memastikan pemerataan kesejahteraan yang nyata.
Kopdes Merah Putih diluncurkan berdasarkan Instruksi Presiden No 9 Tahun 2025 tentang Percepatan Pembentukan Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih. Inpres dikeluarkan dan berlaku pada 27 Maret 2025. Program ini bertujuan untuk membangun ekonomi dari desa dan menciptakan pemerataan, dan memerdekakan masyarakat dari kemiskinan.
Sebanyak 13 kementerian dan 2 badan dilibatkan untuk menyukseskan program Kopdes Merah Putih, termasuk para gubernur, walikota/bupati dan kepala desa. Kemiskinan merupakan sumber ketidakmampuan masyarakat untuk mengakses layanan dasar utama seperti pendidikan, kesehatan, dan infrastruktur yang layak.
Tenaga Ahli Utama Kantor Komunikasi Kepresidenan (PCO) Adita Irawati menyebut 103 koperasi mock-up tersebut akan dijadikan percontohan untuk ditiru koperasi lainnya yang masih bersiap-siap untuk beroperasi penuh. Ia menyebut pemerintah menargetkan agar seluruh Kopdes beroperasi penuh pada 28 Oktober mendatang.
"Sebanyak 103 Kopdes Merah Putih ini akan dilihat operasionalisasinya. [Kopdes Merah Putih] yang lain persiapannya bertahap. Ini dilakukan untuk memastikan bukan hanya berdiri dan beroperasi, tapi Kopdes Merah Putih bisa memberi manfaat optimal bagi masyarakat," kata Adita.
Adita mengatakan Kopdes Merah Putih dikembangkan melalui tiga pendekatan utama, yakni pembangunan baru, pengembangan koperasi yang telah terbentuk hingga revitalisasi koperasi yang sudah terbentuk.
Nantinya, lanjut dia, Kopdes Merah Putih akan menjalankan unit bisnis penjualan sembako, unit simpan pinjam, klinik dan apotek desa, gudang penyimpanan (cold storage) hingga distribusi logistik.
"Fasilitas yang terdapat di Kopdes Merah Putih diharapkan bisa mempermudah masyarakat mengakses kebutuhan pokok yang lebih terjangkau. Masyarakat juga bisa meminjam modal dengan mudah tanpa melalui rentenir," ungkap dia.
"Layanan kesehatan akan lebih dekat. Hasil tani dan laut bisa disimpan di tempat yang aman. Distribusi logistik juga berjalan lancar," imbuhnya.
Sebelumnya, Menteri Koordinator Bidang Pangan Zulkifli Hasan atau Zulhas mengatakan, peresmian dilakukan di 103 titik Kopdes di sejumlah wilayah Indonesia sebagai wadah percontohan. Rencananya, peluncuran akan dihadiri oleh 514 Kepala Daerah. Dia juga memastikan seluruh target pembangunan Kopdes akan rampung pada 28 Oktober mendatang, dengan total target hingga mencapai 80.000 Kopdes.
Selain itu, Zulhas menyebut Kopdes Merah Putih dapat mengelola desa wisata, termasuk berbisnis penggemukan sapi. Rencana tersebut menambah daftar sejumlah bisnis yang akan dikelola perangkat desa setempat, selain menjual berbagai kebutuhan pokok masyarakat seperti tabung gas LPG 3 kg, pupuk bersubsidi hingga beras.
"Nanti ada juga penggemukan sapi, peternakan, desa wisata. Ada juga tanaman buah-buahan, pokoknya banyak. Ada kerajinan juga," ujar Zulhas.
Zulhas menggarisbawahi jika Kopdes ingin menambah bisnis kelolaan tersebut, mereka harus berupaya menstabilkan bisnis inti menjadi distributor sejumlah komoditas utama. Bisnis tersebut meliputi gerai koperasi simpan pinjam, gerai perbankan seperti BRILink, apotek untuk obat-obatan beserta kliniknya hingga pengelolaan logistik lainnya.