
KASUS penembakan tragis yang menewaskan Zetro Leonardo Purba, staf KBRI Lima, mulai mendapat perhatian serius. Pemerintah Peru telah membuka penyelidikan resmi, sementara Indonesia mendesak proses hukum yang transparan dan tuntas.
Investigasi Dipercepat
Juru Bicara Kemenlu RI, Vahd Nabyl A. Mulachela, menegaskan bahwa KBRI Lima kini berkoordinasi intensif dengan kepolisian Peru. Polisi setempat disebut tengah mengumpulkan bukti, termasuk rekaman CCTV, serta menjalin koordinasi dengan kejaksaan. Proses otopsi telah dilakukan, dan jenazah diperkirakan dapat dipulangkan ke tanah air dalam pekan ini.
Pemerintah RI melalui KBRI Lima mengirimkan nota diplomatik agar kasus ini ditangani serius. Menlu RI Sugiono bahkan langsung menghubungi Menlu Peru Elmer Schialer untuk menekankan pentingnya investigasi cepat dan menyeluruh. Presiden Peru Dina Boluarte disebut telah memberi perhatian personal terhadap insiden ini.
Evaluasi Perlindungan Diplomat
Penembakan terhadap Zetro, yang terjadi di dekat kediamannya, memicu evaluasi besar bagi mekanisme perlindungan diplomat Indonesia. Wakil Menlu Anis Matta menegaskan, kasus ini akan menjadi pelajaran penting untuk memperkuat keamanan staf perwakilan RI di luar negeri.
“Ini pasti akan jadi pelajaran, jadi kasus yang akan kita pelajari untuk peningkatan perlindungan bagi para diplomat kita di luar negeri,” tegas Anis. (Z-10)