INFO NASIONAL – Dalam momentum peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) ke-80 Republik Indonesia, PT Pertamina (Persero) menghadirkan inovasi besar berupa produksi dan lifting perdana Sustainable Aviation Fuel (SAF) berbasis limbah minyak goreng (used cooking oil/UCO) dari Kilang Pertamina di Cilacap.
Langkah ini menandai komitmen Pertamina dalam memperkuat ketahanan energi nasional sekaligus mendukung target Net Zero Emission (NZE) 2060.
Scroll ke bawah untuk melanjutkan membaca
SAF produksi Pertamina terbukti mampu menekan emisi karbon hingga 84 persen dibandingkan bahan bakar avtur konvensional. Inovasi ini menjadikan SAF Pertamina sebagai bahan bakar ramah lingkungan pertama di Indonesia sekaligus pionir di Asia Tenggara.
Direktur Utama Pertamina, Simon Aloysius Mantiri, menegaskan bahwa keberhasilan ini merupakan buah kolaborasi dengan Kementerian ESDM, Bappenas, serta dukungan regulasi energi bersih untuk memperkuat sistem transportasi udara nasional.
“Produksi SAF dari limbah minyak goreng ini bukan hanya inovasi teknologi, tapi juga langkah strategis untuk ketahanan energi, keberlanjutan lingkungan, dan pemberdayaan ekonomi masyarakat,” ujar Simon, Ahad, 17 Agustus 2025.
Pertamina juga telah mengantongi sertifikasi internasional Sustainability and Carbon Certification (ISCC) dan Roundtable on Sustainable Biomaterials (RSB) yang memastikan standar keberlanjutan global.
Vice President Corporate Communication Pertamina, Fadjar Djoko Santoso, menambahkan bahwa program SAF bukan hanya mendukung keberlanjutan lingkungan, tetapi juga membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat melalui pengumpulan minyak jelantah.
Pertamina bersama Pertamina Foundation, Patra Jasa, dan Pertamina Group menggandeng masyarakat dalam menyediakan titik pengumpulan minyak goreng bekas di berbagai daerah.
“Pengumpulan minyak jelantah bukan hanya bermanfaat bagi sektor energi, tetapi juga menciptakan potensi pendapatan tambahan bagi masyarakat,” kata Fadjar. Ia menegaskan bahwa inisiatif ini sejalan dengan Asta Cita Presiden Prabowo Subianto dalam memperkuat perekonomian masyarakat Indonesia.
Sebagai pemimpin transisi energi, Pertamina meneguhkan perannya dalam mencapai SDGs dan penerapan prinsip Environmental, Social & Governance (ESG) di seluruh lini bisnis. SAF menjadi simbol nyata kado HUT ke-80 RI, yang menggabungkan tiga pilar keberlanjutan: energi bersih, ketahanan energi, dan pemberdayaan masyarakat.(*)