
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto mengaku pernah bertemu mantan caleg PDIP, Harun Masiku, pada 23 September 2023 silam. Pertemuan itu berlangsung di ruang kerja Ketua Mahkamah Agung.
Hal tersebut disampaikan Hasto saat diperiksa sebagai terdakwa kasus dugaan suap dan perintangan penyidikan Harun Masiku di Pengadilan Tipikor Jakarta, Kamis (26/6).
Awalnya, jaksa menggali keterangan Hasto soal permohonan fatwa MA yang digunakan PDIP untuk memuluskan jalan Harun Masiku menjadi anggota DPR RI.
"Apakah pada saat fatwa itu diterbitkan oleh Mahkamah Agung, saudara masih ingat bahwa saudara terdakwa itu sedang berada di Mahkamah Agung pada waktu itu?" tanya jaksa.
"Iya saya berada di Mahkamah Agung, itu nanti bisa dilihat di fakta persidangan yang lalu. Itu bersama dengan pak Djan Faridz," ucap Hasto.
Hasto menjelaskan, kedatangannya ke MA itu dalam rangka mendampingi Djan Faridz yang saat itu merupakan staf ahli Yasonna Laoly. Di sana, Hasto mengeklaim mereka tak membahas persoalan fatwa itu.

"Saya mendampingi Pak Djan Faridz, dan kemudian yang saya sampaikan adalah mengapresiasi kerja dari MA, karena sebelumnya itu ada begitu banyak tunggakan-tunggakan perkara. Kemudian di bawah kepemimpinan Ketua MA saat itu, itu tidak ada," ucapnya.
"Berarti pada waktu itu ketemu Ketua MA ya?" tanya jaksa.
"Betul," jawab Hasto.
Saat itu, Ketua MA dijabat oleh Hatta Ali. Jaksa lalu mendalami soal hubungannya Harun Masiku yang ada dalam pertemuan tersebut.
"Ketika kami sampai di sana, kemudian di ruang tunggu, di sana ada Pak Harun Masiku. Jadi ini ada ruang Ketua MA yang menghadap ke Monas, saya di ruang tunggu bersama pak Djan Faridz di situ sudah ada Pak Harun Masiku," jelas Hasto.
"Apa pembicaraan saudara terdakwa ke Harun Masiku sehingga saudara Harun Masiku itu dibawa masuk ke ruangan?" cecar jaksa.
"Saat itu ada, anu, pembicaraan dengan pak Djan Faridz. Saya nggak tahu apa yang dibahas. Kemudian ke ruangan. Kemudian ketika Pak Djan Faridz telah menyampaikan maksud dan tujuannya bertemu, saudara Harun Masiku keluar dari ruang pertemuan itu. Jadi saya sendiri tidak berbicara apa-apa dengan saudara Harun Masiku," ungkap Hasto.
Dalam persidangan sebelumnya, kader PDIP Saeful Bahri mengungkapkan Harun Masiku memang dekat dengan Hatta Ali. Bahkan, Harun memanggil Hatta Ali dengan sebutan 'Opung'.
Hatta Ali sendiri membantah dekat dengan Harun Masiku. Ia menegaskan tak memiliki hubungan keluarga maupun suku. Menurutnya, Harun hanya menjual namanya.