
LEBIH dari 500 pelaku industri kosmetik dari 17 negara berpartisipasi dalam pameran Cosmobeauté Indonesia 2025, pameran industri kecantikan terbesar di Indonesia, di ICE BSD Tangerang, Banten.
Pameran yang berlangsung pada 9-11 Oktober ini jadi platform strategis untuk mempertemukan pelaku industri kecantikan, melalui inovasi, peluang bisnis global, dan program edukasi terkait industri kecantikan.
Salah satunya, PT Lisaboy Gaya Cantika (Lisaboy), perusahaan importir dan distributor untuk kemasan kosmetik. Perusahaan ini memamerkan bahan-bahan seperti akrilik, kaca, dan plastik, yang digunakan pelanggan mereka untuk mengemas kosmetik termasuk krim, serum, foundations, toners, cleansers, eye creams hingga body lotions.
"Kami mendistribusikan kemasan ke para agen yang mendistribusikan kembali ke jaringan pelanggan mereka di tingkat ritel. Kami juga berhubungan langsung dengan produsen kosmetik, salon kecantikan, toko obat dan banyak perusahaan lain di berbagai wilayah Indonesia," kata Sales Manager PT Lisaboy Gaya Cantika David Triono pada pameran Cosmobeauté Indonesia 2025, di ICE BSD Tangerang, Kamis (9/10).
David menyampaikan Indonesia sebagai negara dengan populasi terbesar keempat di dunia, memiliki pasar signifikan bagi industri kecantikan. Saat ini, sektor tersebut bernilai US$7 miliar dan diproyeksikan akan mencapai US$10 miliar pada 2027 dengan tingkat pertumbuhan tahunan 10%. "Namun demikian, dari tahun ke tahun persaingan industri kecantikan di Indonesia terus meningkat," ujar David.
Ia mencontohkan perusahaan Lisaboy yang mulai beroperasi pada 2018 di Bekasi terus melakukan berbagai strategi agar tetap bertahan di tengah pasar industri kecantikan yang kompetitif tersebut. "Seperti di pameran kali ini, kami memberikan berbagai promo menarik antara lain program tebus murah untuk pembelian minimal Rp5 juta kemasan kosmetik," kata David.
Di luar pameran, lanjut David, pihaknya meningkatkan layanan bebas ongkos kirim untuk area Jabodetabek, juga kemudahan penjualan secara online melalui website dari Sabang sampai Merauke.
"Upaya-upaya ini membuat kami bertahan di tengah ketatnya persaingan industri kecantikan. Saat ini permintaan paling banyak untuk kemasan kosmetik dari serum, skincare dan parfum. Bahkan, untuk skincare, secara nasional kami memiliki pangsa pasar hingga 30%," terang David.
Ia pun berharap lewat pameran Cosmobeauté Indonesia 2025 ini, pihaknya terus memperluas pangsa pasar sehingga bisa memenuhi misi perusahaan yakni membantu perekonomian dan masyarakat dengan menyediakan lapangan pekerjaan pada industri kemasan. (H-2)