Jakarta (ANTARA) - Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Dian Ediana Rae memproyeksikan, kinerja perbankan Indonesia akan tetap stabil di tengah dinamika perekonomian global dan domestik.
“Dengan rasio CAR yang sebesar 25,51 persen di Mei 2025, perbankan Indonesia memiliki buffer yang cukup dalam menghadapi ketidakpastian ekonomi global dan moderasi pertumbuhan ekonomi domestik,” kata Dian dalam jawaban tertulis di Jakarta, Rabu.
Lebih lanjut, Dian mengatakan bahwa meskipun rasio non-performing loan (NPL) pada Mei 2025 sedikit meningkat menjadi 2,29 persen, namun rasio loan at risk (LaR) masih terjaga stabil sebesar 9,93 persen.
Bank juga meningkatkan cadangan kerugian penurunan nilai (CKPN) sehingga rasio NPL net terjaga sebesar 0,85 persen.
“Secara umum, dapat dikatakan bahwa risiko kredit masih terjaga dan membaik secara tahunan,” kata Dian.
Di sisi lain, risiko likuiditas juga terjaga dengan rasio alat likuid/non-core Deposit (AL/NCD) dan alat likuid/dana pihak ketiga (AL/DPK) di atas threshold, masing-masing sebesar 110,33 persen dan 24,98 persen.
“Melihat kondisi perbankan saat ini, ketahanan perbankan diperkirakan masih cukup dengan risiko yang terjaga, serta didukung oleh mitigasi bank melalui pencadangan, alat likuid yang memadai, dan tentunya permodalan yang tinggi untuk mengantisipasi kemungkinan risiko yang muncul,” kata Dian.
OJK juga melihat industri perbankan saat ini berfokus untuk menjaga kualitas penyaluran kredit sebagai bentuk mitigasi terhadap potensi peningkatan risiko kredit di tengah perlambatan ekonomi global.
Sebagai upaya dalam mendorong kinerja industri perbankan, OJK akan segera menerbitkan Peraturan OJK (POJK) tentang Akses Pembiayaan UMKM yang diharapkan dapat meningkatkan penyaluran kredit kepada UMKM sebagai salah satu motor penggerak pertumbuhan ekonomi nasional.
OJK juga senantiasa mendukung kontribusi bank pada program-program pemerintah seperti pembangunan 3 Juta Rumah, program Makan Bergizi Gratis (MBG), dan penyaluran KUR selaras dengan upaya pemerintah dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi.
Baca juga: BI prakirakan pembiayaan perbankan syariah 2025 tumbuh 8-11 persen
Baca juga: Kredit bank per April tumbuh 8,88 persen capai Rp7.960,9 triliun
Baca juga: OJK: Kredit tumbuh 8,43 persen capai Rp7.997,63 triliun per Mei 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.