Jakarta (ANTARA) - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyampaikan afirmasi peringkat kredit sovereign Indonesia oleh S&P Global Ratings pada level BBB tidak hanya mencerminkan fundamental makroekonomi Indonesia, tetapi juga mengonfirmasi ketahanan serta pendalaman sektor keuangan yang terus meningkat.
“Afirmasi peringkat kredit ini menegaskan kekuatan sistem keuangan kita dan terjaganya kepercayaan investor,” kata Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar dalam keterangannya di Jakarta, Rabu.
Mahendra menambahkan OJK tetap berkomitmen menjaga stabilitas sistem keuangan, memperdalam pasar keuangan, serta memperluas inklusi keuangan.
Menurut dia, reformasi struktural yang berkelanjutan sangat penting untuk memperkuat arus investasi dan mendorong pertumbuhan ekonomi jangka panjang. Langkah ini juga akan semakin memperkuat profil kredit Indonesia ke depan.
Dalam mendukung stabilitas pasar keuangan, OJK berkomitmen pada pelaksanaan program prioritas tahun 2025 yang berfokus pada penguatan ekosistem jasa keuangan yang sehat, inklusif dan kompetitif untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Agenda pengembangan pasar keuangan Indonesia, termasuk diversifikasi instrumen, penguatan keuangan berkelanjutan, serta inovasi kebijakan dan regulasi, diharapkan dapat meningkatkan peran sektor keuangan domestik dalam pembiayaan pembangunan nasional serta menarik minat investor jangka panjang.
Dengan inflasi yang terkendali, indikator eksternal yang stabil dan institusi kebijakan yang kredibel, Indonesia terus menunjukkan posisinya sebagai negara dengan peringkat layak investasi (investment grade) di tengah berbagai tantangan global.
Sejalan dengan upaya pendalaman pasar keuangan, OJK terus menerapkan kebijakan yang terarah untuk merespons dinamika pasar saat ini.
“Kepercayaan investor dan pelaku pasar adalah salah satu aset terpenting dalam melangkah ke depan. OJK akan terus menjaga stabilitas sistem keuangan, sambil membangun kepercayaan dan ketahanan pasar untuk jangka panjang,” ujar Mahendra.
Sebagai bagian dari Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), OJK juga akan terus memperkuat sinergi kebijakan dengan pemerintah untuk menjaga stabilitas keuangan dan mendorong pertumbuhan ekonomi yang sejalan dengan agenda pembangunan nasional Astacita.
Adapun S&P Global Ratings, berdasarkan laporan pada 29 Juli 2025, mengafirmasi peringkat kredit sovereign Indonesia pada level BBB (jangka panjang) dan A-2 (jangka pendek) dengan outlook stabil.
Penilaian ini mencerminkan kepercayaan yang terus terjaga terhadap kekuatan fiskal, ketahanan ekonomi, serta sektor keuangan Indonesia yang solid.
Afirmasi ini menunjukkan bahwa meskipun lanskap global semakin kompleks dan program sosial diperluas, S&P memperkirakan Indonesia akan tetap mampu menjaga defisit fiskal di bawah tiga persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka menengah.
Hal ini didukung oleh strategi pengembangan industri berbasis komoditas dan hilirisasi yang sejalan dengan kebijakan utama nasional, sehingga turut menjaga stabilitas eksternal.
Baca juga: OJK nilai Kopdes Merah Putih akan gerakkan ekonomi desa dan UMKM
Baca juga: OJK siap dukung kebijakan pemerintah terkait kesepakatan tarif AS
Baca juga: OJK: Kredit bank tumbuh 7,77 persen jadi Rp8.059,79 triliun pada Juni
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Agus Salim
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.