Jakarta (ANTARA) - Bank Indonesia (BI) mencatat bahwa kinerja transaksi ekonomi dan keuangan digital pada Agustus 2025 tetap berlangsung dengan baik, didukung oleh sistem pembayaran yang aman, lancar, dan andal.
Gubernur BI Perry Warjiyo dalam konferensi pers Hasil Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI September 2025 secara daring di Jakarta, Rabu, mengatakan bahwa hal tersebut tercermin dari volume transaksi pembayaran digital yang mencakup transaksi melalui aplikasi mobile dan internet.
“Volume transaksi pembayaran digital mencapai 4,43 miliar transaksi atau tumbuh 39,79 persen year on year (yoy) pada Agustus 2025, didukung oleh peningkatan seluruh komponennya,” kata Perry.
Secara rinci, volume transaksi aplikasi mobile dan internet masing-masing tumbuh sebesar 15,86 persen (yoy) dan 18,85 persen (yoy), termasuk transaksi QRIS yang tumbuh 145,07 persen (yoy).
Perry mengatakan bahwa kinerja yang positif tersebut didukung oleh peningkatan jumlah pengguna dan merchant.
Dari sisi infrastruktur, volume transaksi ritel yang diproses melalui BI-FAST mencapai 398,65 juta transaksi atau tumbuh 27,54 persen (yoy) dengan nilai transaksi menyentuh Rp967,29 triliun pada Agustus 2025.
Adapun volume transaksi nilai besar yang diproses melalui BI-RTGS tercatat sebanyak 876,89 juta transaksi dengan nilai sebesar Rp17.170,27 triliun di sepanjang Agustus 2025.
Sementara dari sisi pengelolaan uang rupiah, uang kartal yang diedarkan (UYD) tumbuh 12,14 persen (yoy) menjadi Rp1.180,49 triliun pada Agustus 2025.
Perry menegaskan bahwa stabilitas sistem pembayaran tetap terjaga ditopang oleh infrastruktur yang stabil dan struktur industri yang sehat.
Infrastruktur yang stabil tercermin pada penyelenggaraan Sistem Pembayaran Bank Indonesia (SPBI) dan sistem pembayaran industri yang lancar dan andal serta kecukupan pasokan uang dalam jumlah dan kualitas yang memadai pada Juli 2025.
Sementara struktur industri yang sehat tergambar pada interkoneksi antarpelaku dalam sistem pembayaran yang terus menguat dan diikuti oleh ekosistem Ekonomi Keuangan Digital (EKD) yang meluas.
Perry menyebutkan, transaksi pembayaran berbasis Standar Nasional Open API Pembayaran (SNAP) juga meningkat sejalan dengan perluasan tingkat adopsi.
Ke depan, ujar Perry, Bank Indonesia akan terus memastikan ketersediaan, keandalan, dan keamanan infrastruktur SPBI, baik ritel maupun wholesale, serta infrastruktur sistem pembayaran industri.
Selain itu, Bank Indonesia juga terus menjaga ketersediaan uang rupiah dalam jumlah yang cukup dengan kualitas yang layak edar di seluruh wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), termasuk daerah terdepan, terluar, dan terpencil (3T).
Baca juga: Transaksi pembayaran digital lewat AstraPay capai Rp13,3 triliun
Baca juga: BI catat transaksi e-commerce tembus Rp44,4 triliun per Juli 2025
Pewarta: Rizka Khaerunnisa
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.