Liputan6.com, Jakarta Thrifting atau membeli produk bekas seperti pakaian masih banyak digemari oleh banyak orang. Apalagi ketika banyak influencer di media sosial banyak membagikan tren ini.
Bukan hanya tentang barang langka yang banyak ditemukan di pasar barang bekas ini, tetapi juga banyak barang dengan jenama ternama menjual dengan harga murah.
Namun, di balik tren ini terdapat banyak penyebab bakteri mengintai, mulai dari bakteri, jamur, bahkan virus berbahaya yang bersembunyi di balik serat kain bekas tersebut.
Dilansir dari situs Universitas Gadjah Mada, dokter spesialis kulit dan kelamin Adissa Tiara Yulinivia, MD, menyatakan, penyakit kulit bisa menular melalui kontak langsung dengan pakaian bekas yang tidak bersih dengan kulit pemakainya.
“Pakaian bekas yang tidak dibersihkan dengan benar mungkin mengandung organisme atau zat menular yang dapat menyebabkan reaksi alergi atau iritasi jika bersentuhan dengan kulit pemakainya,” kata Adissa.
Memang tidak semua pakaian berisiko menularkan penyakit. Ada delapan jenis benda yang harus dihindari dibeli secara bekas, dilansir dari Real Simple.
1. Pakaian Dalam
Pakaian dalam yang dipakai bersentuhan langsung dengan area paling intim tubuh jangan dibeli dalam kondisi bekas. Meski sudah dicuci berulang kali tetap tidak disarankan untuk dibeli karena ada risiko yang lebih besar.
Bra juga dipakai langsung menempel di kulit sehingga berisiko menyebarkan penyakit. Lalu, bra juga cenderung kehilangan daya topang dan elastisitasnya seiring dengan pemakaian. Rata-rata, bra hanya bertahan sekitar satu tahun, sehingga bra bekas kemungkinan besar sudah melewati masa pakainya.