Istanbul (ANTARA) - Raksasa dirgantara Amerika Serikat Boeing tengah terlibat dalam negosiasi untuk meneken kesepakatan penjualan hingga 500 pesawat kepada China, demikian diungkapkan Bloomberg pada Kamis.
Dalam liputannya, Bloomberg menyebut bahwa negosiasi tersebut adalah untuk menentukan model pesawat yang akan dibeli pihak China, berikut jumlah dan jadwal pengirimannya.
Namun, kesepakatan ini akan bergantung pada meredanya ketegangan perdagangan AS-China yang berlangsung sejak masa kepresidenan pertama Donald Trump (2017-2021), dan masih ada kemungkinan gagal.
Pejabat China hingga kini masih membahas isu kebutuhan pesawat Boeing dengan sejumlah maskapai penerbangan.
Bloomberg juga menyebut bahwa kesepakatan yang dijajaki bersama Boeing ini serupa dengan pesanan China atas 500 pesawat buatan Airbus yang masih tertunda.
Laporan negosiasi ini terungkap di tengah keputusan AS memperpanjang "gencatan tarif" dengan China selama tiga bulan ke depan sejak 12 Agustus lalu.
Pesanan pesawat Boeing ini dipandang merupakan elemen kunci dari kesepakatan dagang yang dapat menguntungkan Presiden AS Donald Trump maupun Presiden China Xi Jinping seusai negosiasi yang memakan waktu lama dan kadang kala menimbulkan perdebatan.
Kesepakatan pemesanan besar-besaran pesawat Boeing dari China terakhir kali diumumkan saat kunjungan Trump ke China pada November 2017 lalu. Saat itu, Boeing sepakat menjual 300 pesawatnya dengan nilai 37 miliar dolar AS kepada China.
Sumber: Anadolu
Baca juga: Lebih dari 3000 karyawan Boeing mogok kerja, tuntut kontrak yang adil
Baca juga: Trump: RI akan beli energi AS senilai 15 miliar dolar, 50 jet Boeing
Penerjemah: Nabil Ihsan
Editor: Arie Novarina
Copyright © ANTARA 2025
Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.